AdvertorialKutim

Stunting Tertinggi di Kaltim, DPPKB Kutim Minta Data hingga Desa Dianalisa

Pemkab Kutim 2022

Bujurnews – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tengah menganalisa data stunting yang dikeluarkan oleh Kemenkes melalui Studi Status Gizi Indonesia (SSGI).

Pada data tersebut, angka stunting di Kutim mencapai 27,5 persen, di mana ini merupakan satu-satunya wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim) yang memiliki angka stunting paling tinggi.

Namun, pihak DPPKB belum mengetahui pasti standar indikator angka tersebut.

“Kami belum mengetahui faktor apa saja yang menjadikan nilai stunting di Kutim paling tinggi,” ungkap Kepala DPPKB Kutim, dr Setiadi Halim, saat menghadiri agenda coffee morning di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Area Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta, Senin (11/7/2022).

Pasalnya, ia juga mempertanyakan angka stunting tersebut secara lebih rinci pada tingkat kecamatan hingga desa di Kutim. Namun dia belum mendapat jawaban yang lebih rinci dan sesuai.

“Kami sedang mencari tahu kecamatan atau desa mana yang memiliki angka stunting yang tinggi,” ucapnya.

Dengan demikian, upaya penekanan stunting bisa lebih difokuskan terhadap wilayah yang memiliki angka stunting tertinggi. Selain itu juga, upaya yang dilakukan bisa tepat sasaran.

“Kami akan berkoordinasi dengan OPD (organisasi perangkat daerah) yang juga menangani stunting,” tandasnya.

Diketahui, target prevalensi pencapaian angka stunting di Kutim pada 2022 mencapai angka 22,34 persen, kemudian pada 2023 sebanyak 18,14 persen, hingga 2024 ditargetkan mencapai 14, 14 persen. Target tersebut diberikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kepada daerah-daerah. (BJN-02)

Editor: Raymond

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button