AdvertorialPemprov Kaltim

CEGAH STUNTING, REMAJA DAN IBU HAMIL JADI SASARAN SPESIFIK PROGRAM

SAMARINDA – Angka stunting di Kaltim sudah berkurang hingga 6 persen. Dan menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Kaltim berada di bawah rata-rata nasional

Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor menyebutkan target Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kaltim mampu menurunkan prevalensi stunting menjadi 12,83 persen pada tahun 2024 nanti.

Menurut orang nomor satu Benua Etam ini tentu target ini menjadi perhatian serius dan diperlukan kerja keras secara bersama-sama untuk mencapai target tersebut.

“Saya mengajak kita semua agar membentuk TPPS hingga tingkat desa. Agar aksi nyata penurunan stunting berjalan terpadu dan diperoleh hasil maksimal,” kata mantan Bupati Kutai Timur ini saat Kampanye Percepatan Penurunan Stunting dan Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting di Aula Kesdam VI Mulawarman Balikpapan, Jumat 30 September 2022.

Untuk itu lanjutnya, diperlukan upaya serius dan kerja keras melalui kolaborasi lintas sektor sejak dari intervensi hulu-hilir, intervensi spesifik dan sensitif serta pendekatan pentahelix.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim Dr Sunarto menjelaskan upaya penurunan angka stunting dijalankan oleh TPPS provinsi, kabupaten dan kota hingga desa/kelurahan.

Pemerintah juga menetapkan sasaran spesifik pencegahan stunting bagi remaja, calon pasangan usia subur/calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan anak usia 0-59 bulan.

Dalam implementasinya di lapangan, lanjut Sunarto, BKKBN melakukan upaya penyiapan remaja sebagai calon keluarga, penyiapan kehamilan, dan pola pengasuhan pada setiap tahap periode pengasuhan 1000 HPK.

“Yaitu saat kehamilan sampai anak berusia dua tahun hingga anak tumbuh dan berkembang dengan optimal sesuai usianya,” ungkapnya.

Selain remaja, BKKBN juga menetapkan ibu hamil keluarga harus diberikan informasi yang memadai tentang pemanfaatan alat dan obat kontrasepsi dalam perencanaan kehamilan maupun penjarangan kelahiran.

“Juga kita berikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, KB pascapersalinan dan keguguran dan informasil/materi Program Bangga Kencana lainnya,” jelas Sunarto. (rz/adv/kominfokaltim)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button