Upaya Pemkab Kukar Untuk Wujudkan ASN Profesional
Bujurnews – Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Totok Heru Subroto membuka acara sosialisasi implementasi Core Values (nilai inti) Berakhlak dan Employer Branding (reputasi) Aparatur Sipil Negara (ASN), Rabu (19/10/2022) di Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong.
Kegiatan itu dirangkai dengan penandatanganan Komitmen Core Values Berakhlak oleh jajaran Pemkab dan Kepala Perangkat Daerah Kukar yang hadir.
Membacakan Sambutan Bupati Edi Damansyah, Totok mengatakan, terbentuknya Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN, bahwa untuk mewujudkan ASN sebagai bagian dari reformasi birokrasi, perlu ditetapkan ASN sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya, dan menerapkan prinsip kinerja.
Diingatkan bahwa ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Lebih lanjut dikatakannya, Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan core values ASN Berakhlak dan employer branding ASN ‘Bangga Melayani Bangsa’. Hal ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar yang ada di dalam diri ASN di Indonesia, termasuk di Kukar.
Berakhlak merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
“Nilai-nilai dasar ini diharapkan akan dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional, berorientasi pelayanan,” kata Totok.
Untuk itu, seorang ASN dituntut untuk dapat memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, selalu bersikap ramah kepada siapa saja, terutama kepada masyarakat, dapat diandalkan serta cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalah-masalah yang ada di masyarakat.
Dalam memberikan pelayanan publik, seorang ASN harus selalu melakukan perbaikan tiada henti, baik dari peningkatan kompetensi maupun cara pelayanan.
“Semoga cita-cita Kukar yang sejahtera dan berbahagia segera terwujud. Bekerjalah dengan core values ASN Berakhak, serta bangkitkan terus nuansa kebatinan, sehingga apa yang kita lakukan bernilai ibadah dan mendapat ridho dari Tuhan yang maha esa,” akhirinya. (Kar)