Martina Yulianti Ungkap Dampak Buruk Stunting.
Foto : Kepala Dinkes Kukar, Martina Yulianti. (Istimewa)
Bujurnews, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara terus berupaya mengentaskan kasus stunting di Kabupaten Kukar. Bila tidak diberantas tuntas, kasus stunting bakal berdampak negatif. Hal ini disampaikan Kepala Dinkes Kukar, Martina Yulianti.
Malnutrisi usia dini akan menyebabkan stunting dan beberapa kondisi terkait, seperti IQ lebih rendah sampai 11 poin. Kemudian, moralitas bayi hingga empat kali lipat. Lalu, penghasilan di masa dewasa 22 persen akan jauh lebih rendah.
Deretan akibat tersebut akan berdampak pada penurunan Gross Domestic Product (GDP) yang menjadi indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu negara.
“Jika tidak segera diatasi, akan berdampak terhadap kecenderungan arah pertumbuhan yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,” kata Yuli.
Akibat buruk yang terjadi, peningkatan penyakit degeneratif akan berdampak dengan kondisi kesehatan dan menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu ke waktu.
“Tumbuh normal anak akan mengikuti tren yang berjalan sejajar dengan median, anak yang tumbuh normal akan selalu berada di antara -2 dan 2z-score,” ujarnya.
Oleh sebab itu, perlu diwaspadai beberapa situasi yang menunjukkan adanya masalah atau risiko yang terjadi pada garis tumbuh kembang anak di Kukar, sehingga sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui pentingnya penanganan dan pencegahan stunting.
Guna pencegahan dini Masyarakat perlu melakukan pengukuran dan penimbangan balita di pos layanan terpadu (posyandu).
“Kader posyandu akan melakukan penimbangan berat badan dan tinggi badan, hingga dilakukan pencegahan dengan pemberian asupan gizi yang cukup,” tutupnya. (Kar)