Pasar Tumpah Menjamur, Pemkab Kutim Edukasi Dampaknya ke Pedagang
Bujurnews, Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus mengedukasi kepada para pedagang yang menggelar lapaknya di luar pasar induk atau di bahu jalan.
Pasar yang menempati bahu jalan atau pasar tumpah, di beberapa titik jalan Kota Sangatta telah menjamur, hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas dan pedagang di pasar induk juga sepi pembeli. Melihat hal itu, tentunya Pemkab Kutim tidak tinggal diam, hingga saat ini telah melakukan pendekatan secara humanis serta pemberian edukasi.
“Kita tidak bisa langsung mengambil tindakan langsung ditutup begitu saja, tapi harus pendekatan humanis dan terus melakukan edukasi,” ungkap Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang kepada awak media, Selasa (16/5/2023).
Dalam menertibkan pedagang yang menggelar lapaknya di pasar tumpah cukup rumit, selain telah menjamur hal itu juga memudahkan pembeli.
Pembeli tidak perlu masuk ke dalam pasar induk untuk membeli keperluannya. Kendati demikian, Pemkab Kutim akan terus melakukan edukasi kepada para pedagang terkait dampak adanya pasar tumpah.
Disamping itu, melalui Satpol PP pihaknya terus menertibkan pedagang kaki lima yang berada di bahu jalan, apabila melebihi bahu jalan akan ditegur. Setelah ditertibkan, beberapa hari kemudian tidak menutup kemungkinan para pedagang tersebut kembali.
“Kita beri edukasi terkait bagaimana dampaknya jika terus berjualan di situ maka tata kota kita akan semrawut, kemudian limbahnya gimana,” ucapnya.
Sebenarnya, selain mengedukasi pedagang, pihaknya juga terus mengajak agar pedagang di pasar tumpah menempati lapak yang telah disediakan di pasar induk.
Kata dia, hal itu tidak bisa dibiarkan, sehingga Pemkab Kutim masih mencari solusi yang tepat guna menertibkan pasar tumpah.
“Nah ini yang masih kita cari, jangan sampai kita mengambil tindakan justru ada reaksi,” pungkasnya.(Adv/bjn-02/JA)