Melalui Sosper Ketenagakerjaan DPRD Kutim, Kadus 02 Singakarti Harap Putra Daerah Diberdayakan
Bujurnews, Kutai Timur – Diskusi tanya jawab dalam rangkaian agenda Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Dapil 1 Sangatta Utara, yang membahas Perda Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, berlangsung seru.
Sejumlah tamu undangan yang hadir mewakili unsur RT, masyarakat, lembaga ketenagakerjaan, dan sub-kontraktor perusahaan saling menyampaikan tanggapan, pendapat, serta pertanyaan kepada anggota DPRD yang hadir terkait pembahasan Perda Ketenagakerjaan.
Salah satu yang menarik, disampaikan oleh Kepala Dusun (Kadus) 02 Singakarti, Desa Sangatta Utara, Burhanuddin yang menanggapi agar kiranya perusahaan yang beroperasi di Sangatta Utara dapat memperdayakan putra-putri daerah dalam mengakomodir tenaga kerja.
Burhanuddin juga berharap putra-putri daerah yang ada di Sangatta dapat kesempatan memiliki skill dan bisa berkarya di perusahaan yang beroperasi di daerahnya.
“Saya menginginkan, putra-putri daerah yang lahir di sini, besar di sini, sekolah di sini, itulah yang diberdayakan oleh perusahaan,” ujar Burhan. Selasa, (23/5/2023)di Sangatta Utara.
“Jangan orang dari luar yang nginjakan kaki di Kutim ini 1 atau 2 bukan sudah bisa bekerja, sedangkan orang yang lahir di sini, besar dan sekolah di sini masih banyak pengangguran,” sambung pria yang juga merupakan putra daerah tersebut.
Dirinya menilai masih banyak tenaga kerja yang datang dari luar dengan cepat mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang ada di Kutai Timur, sedangkan masih banyaknya putra-putri daerah yang dia anggap masih perlu untuk di berdayakan.
“Ibaratnya tikus mati di lumbung padi, ya kami ini,” tuturnya.
Dirinya mengungkapkan agar kiranya perusahaan berkenan bisa memberikan training dulu ke putra-putri daerah selama beberapa bulan untuk mereka dapat mengemban pengalaman, menurutnya hal itu bisa memberikan sedikit bekal untuk putra-putri daerah dalam hal ketenagakerjaan kedepannya.
“Ditraining tiga bulan gitu biar dapat sertifikat, nah jadi biarpun tidak bisa masuk di perusahaan sampean kan di perusahaan lain kan bisa. Kami ini tidak minta jabatan supervisor atau supertendent, cukup jadi kuli tambang aja kami ini,” ungkapnya.
Kepada pemerintah baik eksekutif dan legislatif dia juga berharap mewakili putra-putri daerah Sangatta Utara, dapat memperhatikan hal tersebut. Dirinya menilai bahwa putra-putri daerah masih terkendala dalam hal pengalaman skill jika hendak melamar di perusahaan.
“Saya harapkan kepada pemerintah dan perwakilan rakyat kalau bisa melalui dana aspirasi itu putra-putri daerah di ikut sertakan dalam pelatihan-pelatihan kerja pemerintah,” harapnya. (Adv/Apj/Ja)