Opini

Pernikahan Dini Haruskah Dipersoalkan?


Bujurnews, Opini – Angka pernikahan di bawah umur di Kabupaten Paser Kalimantan Timur (Kaltim) masih terbilang tinggi, bahkan sempat menempati posisi pertama di Kaltim pada Agustus 2022. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser Amir Faisol.

Diungkapkan, sepanjang tahun 2022 terdapat seratus lebih anak di Paser yang melakukan pernikahan dini. “Totalnya ada 158 anak yang melakukan pernikahan dini, ini sesuai data yang dikeluarkan oleh kantor Kemenag Paser,” kata Amir saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Kamis (4/5/2023).

Ada beberapa faktor yang mendorong sehingga terjadi pernikahan anak dibawah umur di Kabupaten Paser. Faktor pengaruh lingkungan, tekanan orangtua untuk mendapatkan cucu atau menantu serta perilaku pacaran yang beresiko. Selain itu, pernikahan anak di bawah umur juga bisa disebabkan adanya desakan dari masyarakat sekitar. Ditambah adanya hubungan yang tidak mendapat restu dari orang tua, serta keinginan anak untuk menikah.

Kasus pernikahan anak di bawah umur di Kabupaten Paser didominasi oleh anak perempuan yang jumlahnya menyentuh angka 100 orang lebih. Ada 132 orang anak perempuan yang menikah dini, dan 26 orang anak laki-laki.

Jika faktor penyebab yang menghawatirkan yaitu perilaku pacaran yang beresiko alias zina, sudahlah pacaran itu haram dalam pandangan Islam karena mendekati zina. Pada faktanya pun memang banyak yang berpacaran melakukan zina bahkan hingga hamil di luar nikah. Adapun yang menambah dosa dengan mengaborsi anak dalam kandungan.

Jika pergaulan bebas terus dilakukan tanpa adanya aturan, maka generasi muda akan hancur. Kehidupan liberal yang serba boleh asalkan suka menjadi standar hidup manusia saat. Belum lagi ide sekuler yang memisahkan aturan agama dengan kehidupan, sehingga umat muslim sendiri memfokuskan diri pada ibadah mahdhoh semata. Padahal ibadah ghoiro mahdhohpun sama-sama wajib.

Liberalisme adalah nilai-nilai Barat yang diekspor melalui demokratisasi dan pasar bebas. Negara yang tidak berideologi tidak akan mampu memproteksi nilai-nilai negatif yang merusak masyarakatnya. Contohnya, Indonesia dan negara-negara muslim lainnya. Melalui tekanan internasional negara-negara ini menjadi pasar bagi gagasan-gagasan Barat yang destruktif.

Akan sangat berbeda dengan negara ideologis seperti Khilafah. Khilafah pasti memproteksi negara dan masyarakatnya dari serangan kebudayaan, eksploitasi ekonomi, ataupun tekanan politik dan militer negara lain yang berideologi selain Islam. Khilafah akan membersihkan setiap debu-debu kotor berbagai ide kufur seperti liberalisme, pluralisme, dan sekulerisme, dengan segala wujudnya.

Menikah dini dalam pandangan Islam sebenarnya mubah atau boleh asalkan kedua belah pihak sudah paham ilmu tentang pernikahan, sudah baligh, siap melaksanakan setiap hak dan kewajibannya ketika telah menikah nanti. Dalam sejarah Islampun banyak anak muda yang menikah dan berhasil dalam pernikahannya ketika hukum Allah yang menjadi standar hidupnya.

Khilafah akan menyibukkan generasi dengan sejumlah program dan agenda yang produktif sesuai visi dan misi negara Islam. Menaklukkan dunia agar bisa berlindung di bawah panji tauhid, serta melindungi pemuda dari eksploitasi dan pembajakan peran strategis generasi oleh negara-negara imperialis modern yang rakus dan tamak.
Khilafah akan menolak semua dikte global terkait pembangunan sumber daya manusia.

Khilafah punya role mode sendiri terkait profil generasi penakluk yang akan membangun peradaban Islam. Bahkan, Khilafah akan menggantikan kekuatan global yang selama ini menghancurkan dunia. Khilafah akan memperluas pengaruhnya ke seluruh dunia, memberikan desain peradaban baru yang memanusiakan manusia. Walhasil, pernikahan dini, narkoba, seks bebas, dll. dengan sendirinya akan lenyap seiring lenyapnya kehidupan liberal di wilayah kekuasaan Khilafah. Wallahualam.

Penulis : Rosyidah Muslimah, S.Kom.I

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button