Bujurnews, Kutai Timur – Yohanes Richardo Nanga Wara, seorang pemuda asal Kaubun, mengingatkan pentingnya pemilihan umum sebagai momen untuk memilih pemimpin yang mampu
memberikan perubahan positif bagi daerah tersebut.
Richardo berharap hasil dari Pemilu dapat menghasilkan pemimpin yang pro terhadap kesejahteraan masyarakat kecil.
“Saya berharap Pemilu dapat menghasilkan pemimpin yang mampu menjamin kesejahteraan dan mengimplementasikan kebijakan yang pro terhadap rakyat kecil. Untuk menjaga lancarnya pelaksanaan Pemilu, kita harus mematuhi Peraturan yang sudah tertuang dalam PKPU No 15 Tahun 2023 Tentang Larangan Pemilu 2024,” ucap Richardo.
Menurut informasi dari Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Pasal 71 mengatur larangan penempelan bahan kampanye pada tempat umum, termasuk tempat ibadah, rumah sakit, tempat pendidikan, gedung atau fasilitas milik pemerintah, jalan protokol, dan taman.
Richardo menegaskan pentingnya mematuhi aturan ini dan menyoroti Pasal 70 tentang larangan kampanye di tempat-tempat tersebut.
Lebih lanjut, Richardo menyoroti Pasal 72 yang mencakup larangan pemasangan alat peraga kampanye di tempat umum seperti tempat ibadah, rumah sakit, tempat pendidikan, gedung milik pemerintah, dan fasilitas lainnya yang dapat mengganggu ketertiban umum.
Dalam konteks ini, Richardo mengajak semua pihak untuk saling patuh terhadap aturan hukum yang telah ditetapkan.
“Saya berharap lembaga terkait dapat mengawasi sesuai aturan yang berlaku. Kita ingin Pemilu yang berkualitas, tanpa black campaign dan isu ras yang dapat memecah belah semangat persatuan bangsa ini,” tambahnya.
Pernyataan Richardo mencerminkan kesadaran akan pentingnya menjaga integritas dan keadilan dalam pelaksanaan Pemilu, serta menekankan tanggung jawab bersama untuk menciptakan pesta demokrasi yang berkualitas dan damai.(adl/ja).
