Bujurnews, – Tensi politik di Filipina memanas dalam beberapa hari terakhir, dipicu oleh perselisihan antara Presiden Ferdinand Marcos Jr. dan ayah Wakil Presiden Sara Duterte, Rodrigo Duterte, yang pernah menjabat sebagai presiden sebelumnya.
Perselisihan ini bermula dari pernyataan Rodrigo Duterte yang mengkritik kebijakan Marcos Jr. dalam menangani krisis ekonomi di Filipina. Duterte senior mengatakan bahwa Marcos Jr. tidak memiliki solusi yang tepat untuk mengatasi masalah inflasi dan harga bahan bakar yang tinggi.
Marcos Jr. tidak tinggal diam. Ia membalas kritik Duterte senior dengan menyebutnya sebagai “tukang kritik” yang tidak memiliki solusi konstruktif.
Marcos Jr. juga menegaskan bahwa ia telah bekerja keras untuk mengatasi krisis ekonomi dan bahwa kebijakannya mulai menunjukkan hasil positif.
Perselisihan antara Marcos Jr. dan Duterte senior ini dikhawatirkan dapat memicu keretakan dalam koalisi politik yang berkuasa di Filipina. Hal ini dapat berakibat pada stabilitas politik negara dan menghambat upaya pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi rakyat.
Para pengamat politik di Filipina menyayangkan perselisihan antara Marcos Jr. dan Duterte senior. Mereka meminta kedua pemimpin politik tersebut untuk mengesampingkan perbedaan dan fokus pada upaya untuk menyelesaikan masalah rakyat.
“Rakyat Filipina tidak membutuhkan pertikaian politik. Mereka membutuhkan pemimpin yang bersatu dan bekerja sama untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi negara,” kata seorang pengamat politik Filipina.
Perselisihan ini masih terus berlangsung dan belum ada tanda-tanda akan mereda. Masih belum jelas bagaimana perselisihan ini akan berakhir dan apa dampaknya terhadap stabilitas politik di Filipina.(*)
