NasionalTrending Medsos

Bea Cukai Persulit Alat Belajar SLB: Kehebohan yang Mengganggu Akses Pendidikan

Bujurnews – Dunia pendidikan kembali dikejutkan dengan sebuah insiden yang memprihatinkan. Kali ini, Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dikabarkan mempersulit proses pengeluaran alat belajar untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) A Pembina Tingkat Nasional Jakarta. Alat bantu belajar berupa keyboard braille ini merupakan hibah dari perusahaan OHFA Tech Korea Selatan, namun tertahan di gudang perusahaan jasa titipan (PJT) sejak Desember 2022.

Kasus ini menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial. Pihak SLB mengungkapkan bahwa mereka ditagih bea masuk senilai ratusan juta rupiah untuk alat bantu belajar tersebut. Hal ini tentu saja menimbulkan keresahan, mengingat alat-alat ini sangat penting untuk mendukung proses belajar mengajar anak-anak berkebutuhan khusus.

Menanggapi kehebohan ini, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan akhirnya angkat bicara. Melalui konferensi pers yang diadakan pada 29 April 2024, pihak DJBC mengakui adanya miskomunikasi dalam proses pengeluaran barang. Mereka menjelaskan bahwa keyboard braille tersebut diklasifikasikan sebagai “alat bantu penyandang cacat” dan seharusnya bebas bea masuk.

DJBC pun bergerak cepat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Pada hari yang sama, keyboard braille tersebut akhirnya diserahkan kepada pihak SLB A Pembina Tingkat Nasional Jakarta.

Meskipun permasalahan ini telah diselesaikan, kasus ini meninggalkan luka mendalam bagi dunia pendidikan. Kejadian ini menunjukkan masih adanya celah dalam regulasi dan prosedur bea cukai yang perlu diperbaiki. Di sisi lain, kasus ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya akses pendidikan yang inklusif dan ramah bagi anak-anak berkebutuhan khusus. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button