AdvertorialPemkab Kutim

Lomba Fashion Show Batik Wakaroros Antar OPD Resmi Digelar, Sudirman Latief: Ajang Promosi Batik Lokal dan Gali Warisan Budaya

Bujurnews – Asisten Administrasi Umum (Admum) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Sudirman Latief membuka secara resmi kegiatan Lomba Fashion Show Batik Wakaroros Antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lapangan Helipad Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Kamis (9/5/2024).

Lomba ini diikuti sebanyak 13 OPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim). Pada kesempatan itu, Bupati Kutim melalui Asisten Admum Sudirman Latief menyampaikan apresiasinya kepada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kutim yang telah menginisiasi kegiatan ini. Menurutnya, ini merupakan wujud nyata komitmen Pemkab Kutim dalam melestarikan Batik Wakaroros sebagai warisan budaya Kutim.

“Ini (merupakan) ajang untuk menggali warisan budaya serta menggali kekayaan daerah, dengan harapan apa yang (telah) kita limpahkan atau hasilkan itu mampu menjadi kebanggan daerah dan insyaallah (kelak) juga akan menjadi kebanggan nasional,” ungkap Sudirman sambil mengenakan busana Batik Wakaroros khas Kutim di atas panggung Gebyar Koperasi Expo 2024 semalam.

Sudirman menjelaskan bahwa Batik Wakaroros merupakan salah satu kekayaan budaya Kutim yang harus terus dilestarikan karena memiliki motif yang khas dan sarat makna. Oleh sebab itu, ia berharap ini dapat menjadi ajang untuk menggali potensi dan kreativitas para ASN di Kutim dalam melestarikan Batik Wakaroros.

“Bahwa batik yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu produk atau wujud budaya Indonesia terus perlu kita galakkan dan budayakan, mudah-mudahan Batik Wakaroros yang merupakan ciri khas hasil karya anak Kutim nanti akan mampu bersaing di kanca internasional,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi bagi pengrajin-pengrajin batik yang ada di Kutim untuk mempertunjukan produk-produk hasil kerajianan tangan mereka, dengan harapan karya batik lokal ini dilirik oleh para investor luar.

“Ini merupakan bagian dari upaya kita dalam mempromosikan bagaimana hasil karya para pengrajin kita mengangkat budaya yang lama terpendam di daerah kita ini sehingga mampu menjadi budaya yang diakui secara nasional maupun internasional,” pungkasnya.(adv/dd/ja)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button