Opini

Mau Dibawa Kemana Gen-Z?

Bujurnews – Pemkot Balikpapan bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Balikpapan menggelar seminar dan workshop karir bertajuk “Unlocking Gen-Z Potentials” di Auditorium STIE Balikpapan, Rabu (22/5/2024). Seminar ini menghadirkan 320 peserta dari kalangan mahasiswa dan SMK se-Kota Balikpapan.

Kegiatan ini mengangkat tema “Inspirasi dan Langkah Praktis Membangun Bisnis dan Karir yang Sukses”. Yang mana mempertemukan pemkot sebagai pengambil kebijakan yang diwakili dari Bappeda Litbang dan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan, perwakilan akademisi dari Ketua STIE Balikpapan. Juga BPJS ketenagakerjaan, perwakilan pelaku dunia usaha dan industri, praktisi profesional, entrepreneur, pelajar SMK, lulusan SMK dan mahasiswa sebagai para pencari kerja pemula.

Gen-Z Terbawa Kapitalisasi

Bonus demografi dan menjelang Indonesia Emas pada tahun 2045 terus menjadi tantangan bagi semua kalangan, termasuk stakeholder dan civitas akademika. Untuk menjawab ini pun, berbagai upaya akan terus digencarkan, agar bonus demografi, sehingga dapat menjawab tantangan dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil yang berdaya saing.

Kondisi terkini disampaikan oleh Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan Murni mengatakan, indikator persentase pengangguran Kota Balikpapan kini berada di presentase 6,09 persen dari jumlah warga Balikpapan. Atau sebanyak 20 ribu warga yang belum mendapatkan pekerjaan.

Angka ini akan semakin bertambah jika tidak segera dilakukan penanganan yang tepat dan mencari sumber persoalan penyebab tak tuntasnya hal ini.

Memandang sebab persoalan Gen-Z menentukan solusi yang akan menyelesaikannya. Terobosan pendidikan vokasi di tahun 2019 di Balikpapan, belum menyentuh akar persoalan pengangguran.

Hal yang lebih mendasar saat ini adalah kapitalisasi di bidang ekonomi telah menjadi akar masalah penyebabnya. Ketika kapitalis menjadikan kebebasan kepemilikan pada sumber daya ekonomi, sangat berdampak pada kota yang kaya akan sumber daya alam, seperti batu bara, minyak bumi dan hutan. Akhirnya posisi yang di butuhkan adalah para pekerja pencari pemula (baca : generasi).

Ketika sumber daya alam di kota ini di kelola penuh oleh negara dan dimiliki rakyat untuk kepentingan rakyat bersama, kecil kemungkinannya tantangan pencari kerja tak terselesaikan. Inilah persoalan mendasar untuk Gen-Z, yaitu kapitalisasi ekonomi. Mengembalikan sumber daya alam untuk dikelola oleh negara dan dimiliki untuk kebutuhan rakyat.

Islam Membawa Gen-Z Menjadi yang Terbaik

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ
مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik (QS Al Imran ayat 110)

Predikat ummat terbaik hanya lahir dari satu-satunya aturan terbaik yaitu Islam. Maka Kaum Muslimin termasuk Gen-Z, pasti menjadi umat terbaik ketika mengikuti secara menyeluruh aturan Islam.

Islam sebagai ideologi kehidupan, terpancar darinya akidah dan syariah. Konsep ekonomi dalam Islam pun telah jelas di dalam Islam untuk menjawab berbagai tantangan kekinian.

Sistem Ekonomi Islam (Nidzham Iqhtishodi Islam), telah mengatur bahwa konsep Kepemilikan hanya terdiri dari 3, kepemilikan negara, kepemilikan umum dan kepemilikan individu.

Harta milik umum adalah harta yang telah ditetapkan kepemilikannya oleh Syari’at (Allah dan RasulNya) bagi kaum Muslimin, dan menjadikan harta tersebut sebagai milik bersama kaum Muslimin. Jenis – jenis harta ini dikelompokkan pada tiga macam, yaitu sarana – sarana umum yang diperlukan seluruh Kaum Muslimin dalam kehidupan sehari-hari, harta – harta yang keadaan asalnya terlarang bagi individu tertentu untuk memilikinya, barang tambang yang jumlahnya tak terbatas. Inilah konsep Kepemilikan umum yang kesemua harta tersebut diperuntukkan untuk seluruh umat Muslimin.

Keterkaitan sistem ekonomi juga tidak terlepas dari sistem pendidikannya. Sistem Pendidikan yang mengkader generasi harus jelas arah tujuannya, yaitu mewujudkan Syakhsiyah Islam (berkepribadian Islam). Konsep pendidikan Islam ini tidak hanya sekedar mewujudkan generasi sebagai pencari kerja, namun ahli di segala bidang kehidupan. Karena Islam sangat memahami bahwa kunci keberhasilan sebuah peradaban adalah pada kokohnya kualitas generasi pelanjut peradaban. Generasi yang kokoh adalah generasi yang mampu memahami kontribusi terbaik untuk peradaban, bukan sekedar mencari nafkah. Karena Islam adalah agama yang saling terkait dengan aturan Islam lainnya.

Sistem pendidikan Islam dan sistem ekonomi Islam membutuhkan pelaksanaan oleh Negara yaitu Daulah Islam. Rasullullah sebagai teladan terbaik telah mencontohkan hal tersebut. Sejak Rasulullah berada di Madinah, pelaksanaan seluruh sistem kehidupan berlandaskan kepada Islam. Di sinilah awal berdirinya Daulah Islam.

Dan untuk membawa kembali Gen-Z pada kondisi terbaiknya, maka solusi satu-satunya adalah mewujudkan kembali Daulah Islam warisan Rasulullah.

Ditulis Oleh : Dinnar Fitriani Susanti
Aktivis Muslimah Balikpapan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button