Marshel Widianto Terima Reaksi Pro dan Kontra Terkait Pencalonannya sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan
Bujurnews – Marshel Widianto, komika yang dikenal dengan gaya humornya, mendapatkan beragam reaksi pro dan kontra dari rekan-rekan figur publik serta masyarakat setelah muncul kabar bahwa suami dari Cesen eks JKT48 itu diusung sebagai bakal calon wakil wali kota Tangerang Selatan.
Reaksi yang paling menonjol datang dari Mohan Hazian, founder Thanksinsomnia yang juga seorang penulis dan ilustrator. Dalam sebuah video yang beredar luas, akun yang diduga milik Mohan mengekspresikan sikap sinis terhadap pencalonan Marshel. Dalam unggahan tersebut, Mohan mengajak orang-orang untuk mencorat-coret baliho yang memuat wajah Marshel.
“Tolong dong dicoret-coret foto ini di depan ITC BSD,” tulis akun yang diduga milik Mohan, menunjukkan ketidakpuasan terhadap pencalonan Marshel.
Ajakan Mohan tampaknya mendapat tanggapan, karena kini baliho Marshel Widianto yang bertuliskan “Marshel untuk Tangsel” dan dilengkapi logo sebuah partai sudah dicoret-coret dengan tulisan “omong kosong” dalam bahasa Inggris. Potret baliho yang dicoret-coret ini lantas menjadi bahan pembicaraan netizen, banyak di antaranya menduga bahwa Mohan kesal lantaran baliho Marshel itu terpampang persis di depan rumahnya.
Marshel sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut. Namun, beberapa rekan sesama komika dan figur publik memberikan dukungan terhadapnya. Mereka menilai bahwa pencalonan Marshel adalah hal positif dan berharap ia bisa membawa perubahan bagi Tangerang Selatan jika terpilih.
Di sisi lain, ada pula yang mempertanyakan kapabilitas Marshel dalam dunia politik. Mereka menganggap bahwa seorang komika yang tidak memiliki latar belakang politik mungkin tidak cocok untuk memimpin kota. “Ini bukan hanya tentang popularitas, tapi juga tentang kemampuan untuk memimpin dan membuat keputusan penting bagi masyarakat,” tulis seorang netizen.
Kabar pencalonan Marshel Widianto memang mengejutkan banyak pihak. Sebagai seorang komika yang dikenal luas di industri hiburan, keputusan Marshel untuk terjun ke dunia politik menimbulkan berbagai spekulasi dan perdebatan. Beberapa orang melihat hal ini sebagai langkah berani dan positif, sementara yang lain meragukan kemampuannya dalam menjalankan tugas pemerintahan.
Reaksi pro dan kontra ini mencerminkan dinamika politik di Indonesia, di mana popularitas sering kali menjadi faktor penentu dalam pencalonan seseorang. Namun, pada akhirnya, masyarakat yang akan menentukan apakah Marshel Widianto layak untuk memimpin Tangerang Selatan melalui suara mereka di kotak pemilihan.
Apapun hasilnya nanti, pencalonan Marshel Widianto sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan telah membuka diskusi lebih luas tentang peran figur publik dalam politik dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi perubahan di masyarakat. (*)