Pemkab Kutim Alokasikan 20 Persen APBD untuk Pendidikan
Bujurnews, Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) telah mengambil langkah inovatif dalam mengatasi tantangan pendidikan pascapandemi COVID-19. Kutim berhasil mengalokasikan 20 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk sektor pendidikan, sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945. Tak hanya itu, Kutim juga mencatatkan surplus APBD, membuka peluang untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Bupati Kutim, Ardiansyah, menekankan bahwa pendidikan menjadi prioritas utama pembangunan pascapandemi di Kutim. Pemulihan sistem pendidikan yang terdampak oleh pandemi menjadi fokus utama.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa sistem pengajaran dapat kembali berjalan normal dengan dukungan penuh dari Pemkab Kutim, baik dalam pembangunan infrastruktur pendidikan maupun peningkatan kualitas tenaga pengajar,” ujar Ardiansyah saat menjadi pembina upacara di SMA Islam Terpadu Darussalam, Sangatta Utara, Senin (9/9/2024).
Salah satu terobosan yang sedang dikembangkan adalah rencana perpanjangan masa pendidikan gratis dari 12 tahun menjadi 13 tahun.
“Kami ingin memberikan kesempatan lebih luas bagi anak-anak Kutai Timur untuk mendapatkan pendidikan sejak dini, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),” ucapnya.
Pemkab Kutim juga telah menginisiasi pembangunan dan renovasi sekolah, serta peningkatan sarana dan prasarana di seluruh pelosok daerah. Dengan surplus APBD yang dimiliki, upaya ini dapat dilakukan secara lebih optimal.
Peningkatan kualitas tenaga pendidik juga menjadi fokus utama Pemkab Kutim. Program pelatihan dan peningkatan kompetensi guru diharapkan dapat memperkuat profesionalisme tenaga pengajar.
“Kami percaya bahwa kualitas pendidikan di Kutai Timur tidak hanya bergantung pada fasilitas fisik, tetapi juga pada kualitas tenaga pendidiknya,” tegasnya.
Langkah ini bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing Kutim di tingkat nasional. Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan manajemen yang tepat, daerah dapat bangkit dari keterpurukan ekonomi pascapandemi dan berfokus pada pembangunan jangka panjang.
Pendidikan yang menjadi fondasi kuat ini diyakini akan membawa Kutim menuju masa depan yang lebih baik.(adl/ja/ape)