Starbucks Malaysia Tutup Puluhan Gerai di Tengah Boikot dan Persaingan Merek Lokal
Bujurnews – Lebih dari 100 cabang Starbucks di Malaysia telah menghentikan operasinya, baik secara permanen maupun sementara, di tengah isu boikot terhadap merek Amerika yang dituding mendukung Israel dalam konflik Palestina. Laporan dari MalaysiaNow menyebutkan bahwa aksi boikot ini tidak hanya memengaruhi Starbucks, tetapi juga merek cepat saji KFC yang mengalami penutupan serupa.
Starbucks Malaysia, yang dioperasikan oleh Berjaya Group, melaporkan kerugian signifikan sebesar RM91,5 juta sepanjang tahun ini, dengan penurunan pendapatan mencapai 35%. Selain dampak boikot, persaingan yang ketat dengan merek kopi lokal seperti ZUS Coffee turut memperberat posisi Starbucks di pasar Malaysia. Merek-merek lokal ini semakin digemari masyarakat, karena menawarkan harga yang lebih bersaing dan produk yang disesuaikan dengan selera lokal.
Namun, pihak Starbucks Malaysia membantah klaim bahwa penutupan lebih dari 100 cabangnya disebabkan oleh boikot. Juru bicara perusahaan menegaskan bahwa penutupan beberapa gerai adalah keputusan bisnis biasa dan tidak semata-mata terkait boikot. Perusahaan menilai bahwa pasar kopi di Malaysia masih menunjukkan prospek yang positif dan akan tetap mempertahankan operasional dengan beberapa penyesuaian strategi di masa mendatang.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar Malaysia semakin kompetitif bagi merek-merek global, terutama dengan meningkatnya dukungan konsumen terhadap merek lokal. Kombinasi antara boikot, persaingan dari merek lokal, serta fluktuasi ekonomi menjadi tantangan tersendiri bagi Starbucks dan perusahaan sejenis untuk mempertahankan daya tarik dan pangsa pasar mereka. (ape)