Bujurnews – Donald Trump resmi kembali menduduki kursi Presiden Amerika Serikat setelah meraih 277 suara elektoral pada pemilu kali ini. Dengan dukungan tersebut, kandidat Partai Republik ini berhasil melampaui ambang batas minimal 270 suara elektoral yang diperlukan untuk memenangkan kepresidenan. Sementara itu, Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, memperoleh total 266 suara elektoral dalam persaingan ketat ini.
Kemenangan Trump dipastikan setelah berhasil memenangkan Wisconsin dan Pennsylvania, dua dari empat negara bagian penentu atau swing states yang dikunci olehnya dalam pemilu kali ini. Keunggulan di wilayah strategis ini terbukti menjadi kunci kesuksesannya, sedangkan Kamala Harris belum berhasil mengamankan suara di swing state.
Dalam pidato kemenangan yang disampaikannya di Florida, Trump menyampaikan terima kasih kepada para pendukung dan berjanji untuk membawa kebijakan yang memperkuat posisi AS di kancah global serta mengutamakan kepentingan rakyat. Dukungan dari para pemilih di negara bagian penentu menandai momentum penting bagi Partai Republik, yang berusaha merebut kembali pemerintahan setelah masa kampanye yang sengit.
Kemenangan ini sekaligus menjadi titik balik yang dinantikan oleh Trump dan para pendukungnya setelah ia mengakhiri masa jabatannya di 2021. Menurut analis politik, keberhasilan Trump dalam meraih suara elektoral kali ini didorong oleh kampanye yang berhasil menarik simpati pemilih di tengah persaingan sengit dengan Kamala Harris dari Partai Demokrat.
Dengan kembali menjabat sebagai Presiden AS, Trump diharapkan akan membawa perubahan pada kebijakan ekonomi, keamanan, serta hubungan internasional yang lebih keras, sejalan dengan visi kebijakan “America First” yang diusungnya selama kampanye. (ape)
