Kutim

Pemkab Kutim Gandeng Generasi Muda Edukasi Bahaya Mikroplastik.

Bujurnews, Kutai Timur – Ancaman mikroplastik terhadap kesehatan manusia dan lingkungan semakin mengkhawatirkan.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Bagian Sumber Daya Alam (SDA) menggelar seminar bertema “Ancaman Mikroplastik bagi Manusia” di Ruang Tempudau, Kantor Bupati Kutim.

Seminar ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap bahaya partikel plastik berukuran kurang dari 5 mili meter yang telah mencemari air, tanah, udara, bahkan tubuh manusia.

Kegiatan ini diikuti oleh pelajar SMA, organisasi mahasiswa, organisasi kepemudaan (OKP), serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli terhadap lingkungan.

Salah satu narasumber, Abdul Kadir Jaelani, memaparkan temuan mengejutkan terkait mikroplastik di wilayah Sangatta Utara. Berdasarkan hasil risetnya, ditemukan 1.102 partikel mikroplastik per kilogram sedimen pantai di kawasan tersebut.

“Ini bukan sekadar angka. Mikroplastik yang tersebar di lingkungan dapat masuk ke rantai makanan dan berakhir di tubuh manusia,” ujarnya.

Kadir menambahkan bahwa penelitian terkait dampak mirkoplastik masih berlangsung, namun beberapa studi menunjukkan kaitanya dengan gangguan hormon, peradangan, hingga risiko penyakit serius.

Sementara itu, Kepala Bagian SDA Kutim, Arief Nur Wahyuni, menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam mengatasi polusi plastik.

“Kita tidak bisa menunggu sampai dampaknya lebih parah. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat. Edukasi seperti seminar ini adalah langkah awal yang penting,” jelasnya.

Seminar tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan Kutim yang membahas berbagai aspek mikroplastik, mulai dari sumber pencemarannya, dampaknya terhadap ekosistem laut dan kesehatan manusia, hingga solusi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Para peserta seminar terlihat antusias mengikuti diskusi interaktif. Banyak di antara mereka yang baru menyadari seriusnya ancaman mikroplastik.

“Saya tidak menyangka mikroplastik bisa masuk ke tubuh manusia dan berdampak jangka panjang. Seminar ini benar-benar membuka wawasan saya untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” ujar seorang pelajar dari Sangatta Utara.

Pemerintah daerah berharap semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam kampanye pengurangan plastik, aksi bersih lingkungan, serta kebiasaan mendaur ulang sampah.

“Seminar ini bukan sekadar sosialisasi. Kami ingin ini sebagai pemicu aksi nyata dalam memerangi polusi mikroplastik di Kutim,” tutup Arief Nur Wahyuni. (ma/ja)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button