Bujurnews – Dayang Donna Faroek bakal calon Wakil Bupati Kutim beserta timnya bertandang ke DPC Partai Demokrat Kutim Jl. Diponegoro No.170 RT. 36 Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur. Selasa malam, (21/05/24). Silaturrahim ini bagian dari konsolidasi politik Dayang Donna Faroek dengan Partai Demokrat Kutim.
Dalam pertemuan tersebut, Ordiansyah selaku Ketua DPC Partai Demokrat Kutim menuturkan, Ibu Dayang Donna Faroek merupakan satu-satunya perempuan yang berani mendaftarkan diri untuk maju berkontestasi pada Pilkada Kutim 2024 ini. Ibu Donna salah satu tokoh perempuan yang mempunyai rekam jejak yang luas dan cukup mumpuni untuk berkompetisi di Pilkada Kutim mendatang. Keberanian beliau untuk maju harus kita apresiasi sebagai representasi dari kelompok perempuan.
“Dengan majunya beliau sebagai bakal calon Wakil Bupati Kutim, membuktikan perempuan tidak hanya mengurus kasur, sumur dan dapur, tapi perempuan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam mengakses, berpartisipasi, dan mempengaruhi proses politik. Hal ini termasuk hak untuk memilih dan dipilih, serta menduduki posisi kebijakan publik dan kepemimpinan politik,”tuturnya.
Selain itu, Ordi juga menambahkan bahwa perempuan dalam konteks kebijakan publik sangat berpengaruh. “Kadang laki-laki tidak memahami terkait isu dan kebutuhan perempuan itu sendiri, sehingga kebijakan yang dibuat tidak mempersentasikan aspirasi dari kelompok perempuan,”tambahnya.
Sementara itu, Dayang Donna Faroek selaku bakal calon Wakil Bupati Kutim merasa senang berada di tengah-tengah keluarga besar Partai Demokrat, ia menceritakan kedekatan Bapaknya, Awang Faroek Ishak dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang sampai hari ini masih terjalin dengan baik. “Bapak saya, Awang Faroek Ishak banyak melewati berbagai momentum politik dengan Pak SBY, dan saya merasa Demokrat bagian dari keluarga besar kami,”ujarnya.
Lanjutnya, Ketua Kadin Kaltim tersebut sempat merasa gamang untuk maju sebagai bakal calon Wakil Bupati di Kutim, tapi dengan dorongan dan semangat dari masyarakat membuatnya memutuskan untuk maju.
“Saya ingin melanjutkan mimpi ayah saya membangun Kutim. Saya melihat Bang Irwan Fecho mempunyai visi yang sama untuk melakukan perubahan dan perbaikan di Kutim, dan kalau kami berjodoh kami bisa berkolaborasi untuk sama-sama membangun Kutim lebih baik lagi,”tutupnya.(*)