
Bujurnews, Samarinda – Belakangan ini, warga Kota Samarinda mengeluhkan kualitas air bersih yang mengalir ke rumah mereka. Selama hampir dua minggu terakhir, air dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda tampak keruh dan berwarna kecokelatan.
Sejumlah warga merasa ragu menggunakan air tersebut untuk keperluan rumah tangga, terutama memasak.
“Bau tidak. Tapi warnanya itu, bahkan dimasak pun tetap sama. Ragu juga kita akhirnya masak,” ujar Isnaniah (44), warga Kelurahan Air Putih, pada Rabu (19/2/2025).
Menanggapi keluhan warga, Perumdam Tirta Kencana Samarinda memberikan penjelasan melalui berbagai kanal media sosial.
Manajer Produksi Perumdam Tirta Kencana, Rita Herawati, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Ia menjelaskan bahwa saat ini kualitas air baku dari Sungai Mahakam sedang mengalami penurunan akibat fenomena alam.
“Kadar kekeruhan air meningkat, yang menyebabkan perubahan warna dan bau tidak sedap. Kami tengah mengupayakan penurunan kandungan warna dengan bahan-bahan kimia aditif,” jelas Rita.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa Perumdam juga sedang melakukan penyesuaian produksi ke wilayah-wilayah tertentu, yang menyebabkan beberapa daerah mengalami gangguan distribusi air.
“Kami berupaya menangani kendala ini secepatnya. Atas nama manajemen, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” tutupnya.
Sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas dan cakupan layanan air bersih, Pemerintah Kota Samarinda melalui Perumdam Tirta Kencana telah menetapkan target ambisius. Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengungkapkan komitmennya untuk mencapai 100% akses air bersih bagi seluruh warga pada periode 2025-2029. Untuk mewujudkan target ini, diperlukan tambahan kapasitas produksi sebesar 2.200 liter per detik, yang diproyeksikan membutuhkan investasi sekitar Rp 2 triliun. Pendanaan ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, provinsi, kota, serta kerja sama dengan sektor swasta.
Selain itu, Perumdam Tirta Kencana berencana membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru setiap tahunnya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan layanan yang saat ini berada di angka 73%, sehingga seluruh masyarakat Samarinda dapat menikmati akses air bersih yang layak.
Namun, tantangan seperti intrusi air laut ke Sungai Mahakam juga menjadi perhatian serius. Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas air baku dan menghambat produksi air bersih. Oleh karena itu, Perumdam Tirta Kencana terus memantau kualitas air baku dan mengambil langkah-langkah preventif untuk memastikan pasokan air bersih tetap aman bagi masyarakat. (ape/ja)