
Bujurnews, Kutai Timur – Pendidikan adalah hak semua anak, tak peduli seberapa jauh mereka dari pusat kota.
Itulah pesan yang coba disampaikan oleh sekelompok anak muda yang tergabung di Rumah Kolaborasi saat memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini. Bukan di lapangan megah atau aula pemerintah, melainkan di sudut sunyi Desa Pinang Raya, tepatnya di Sekolah Alam Dusun Melawan, Kecamatan Sangatta Selatan. Jum’at (02/05/25)
Sekolah itu tersembunyi di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK), dengan akses yang tak mudah dijangkau. Tapi justru di tempat terpencil itulah para pemuda dari komunitas Rumah Kolaborasi ingin hadir dan menyampaikan pesan bahwa pendidikan tak boleh memilih tempat.
Rumah Kolaborasi sendiri adalah wadah dari beberapa organisasi pemuda Kutim, seperti Kutim Muda Inovatif (KMI), Forum Kutim Creative (FKC), Kreatif Fashion in Kutim (KRAST), dan The A Team. Mereka bersatu membawa semangat baru bagi anak-anak yang selama ini belajar di tengah keterbatasan.
Ikhwan Abbas, Ketua KMI yang akrab disapa Ibas, mengungkapkan alasannya memilih Sekolah Alam Melawan sebagai lokasi kegiatan.
“Kami ingin pemerintah melihat dan sadar bahwa masih ada anak-anak di Kutim yang harus berjuang keras hanya untuk bisa belajar. Tempat ini terpencil, aksesnya sulit, tapi muridnya cukup banyak,” ujar Ibas.
Ia pun merasa heran, di tengah kawasan konservasi seperti TNK, masih ada penduduk menetap dan anak-anak yang butuh pendidikan. Namun ironisnya, mereka nyaris tak memiliki akses untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Banyak dari mereka berhenti di tingkat dasar. SMP saja jarang, apalagi SMA,” tambahnya.
Yusi Nudya, Ketua KRAST Kutim, turut menyuarakan Hardiknas bukan sekadar seremoni tahunan, tapi momen untuk mengingatkan bahwa kesetaraan dalam pendidikan masih jauh dari kata ideal.
“Anak-anak di sini semangat belajarnya luar biasa, tapi minim sarana. Kita ingin mereka punya peluang yang sama seperti anak-anak di kota,” ucap Yusi.
Lalu dilanjut oleh Robbin Dinata, ketua Forum Kutim Creative (FKC) menjelaskan pentingnya pemerataan pendidikan di Kutai Timur.
“Inilah kenapa pentingnya pemerataan pendidikan di Kutai Timur Harus lebih diperhatikan. Selain tugas dan kewajiban Pemerintah setempat, itu juga merupakan hak setiap anak bangsa yang harus diperioritaskan, ” Ucap Robbin melalui pesan WhatsApp.
Dalam kunjungan tersebut, para relawan tak hanya hadir untuk memberi semangat. Mereka mengadakan permainan edukatif, berbagi pelajaran penting, dan menyalurkan bantuan berupa sembako serta hadiah untuk para siswa.
Hari Pendidikan Nasional di Sekolah Alam Melawan mungkin tak diwarnai upacara dan pidato panjang. Tapi dari tempat sederhana itu, suara mereka yang terpinggirkan kembali terdengar meminta perhatian, berharap perubahan.(mar/ja)