Opini

Pentingnya Pendidikan Karakter di Era Digital

Penulis : Fredi Yuda Saputra

(Mahasiswa S1 Pemerintahan Integratif, FISIP-Universitas Mulawarman)

Bujurnews.com, Samarinda – Di era digital yang serba cepat ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Meskipun akses terhadap informasi semakin mudah, tantangan yang dihadapi oleh generasi muda juga semakin kompleks. Salah satu isu yang mendesak adalah perlunya pendidikan karakter yang kuat untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas, empati, dan tanggung jawab sosial.

Pendidikan karakter menjadi sangat penting di tengah maraknya penyebaran informasi yang tidak akurat dan perilaku negatif di dunia maya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center, sekitar 59% remaja mengaku mengalami tekanan untuk tampil sempurna di media sosial, yang sering kali berujung pada masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Dalam konteks ini, pendidikan karakter dapat berfungsi sebagai benteng untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif tersebut.

Selain itu, pendidikan karakter juga berperan dalam membentuk sikap toleransi dan saling menghormati di tengah masyarakat yang semakin plural. Di Indonesia, yang dikenal dengan keberagaman suku, agama, dan budaya, pendidikan karakter dapat menjadi jembatan untuk menciptakan harmoni sosial. Misalnya, program-program pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan dapat membantu siswa memahami pentingnya menghargai perbedaan dan bekerja sama dalam keberagaman.

Namun, tantangan dalam implementasi pendidikan karakter di sekolah masih cukup besar. Banyak kurikulum yang lebih fokus pada pencapaian akademis dan kurang memberikan ruang bagi pengembangan karakter. Hal ini menyebabkan siswa tidak hanya kehilangan kesempatan untuk belajar nilai-nilai moral, tetapi juga mengabaikan pentingnya soft skills yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.

Untuk mengatasi isu ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan orang tua. Pertama, pemerintah perlu merevisi kurikulum pendidikan agar lebih seimbang antara akademis dan pendidikan karakter. Penambahan mata pelajaran yang berfokus pada etika, kepemimpinan, dan keterampilan sosial dapat menjadi langkah awal yang baik.

Kedua, sekolah harus mengimplementasikan program-program ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan karakter, seperti kegiatan sosial, kepemudaan, dan lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga membangun rasa empati dan tanggung jawab sosial di kalangan siswa.

Ketiga, orang tua juga memiliki peran penting dalam mendidik karakter anak. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, serta penerapan nilai-nilai positif di rumah, akan memperkuat pendidikan karakter yang diterima di sekolah.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan generasi muda tidak hanya menjadi individu yang cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. Pendidikan karakter bukanlah sekadar tambahan dalam kurikulum, melainkan fondasi yang harus dibangun untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. (*)

*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi bujurnews.com

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button