
Bujurnews, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sektor ekonomi kerakyatan dan pendidikan berbasis digital. Hal ini terlihat dari pertemuan antara Wali Kota Samarinda, Dr. H. Andi Harun, dan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU) yang digelar di Anjungan Karangmumus, Balai Kota Samarinda, Jumat (16/05/2025).
Pertemuan yang difasilitasi oleh Bagian Kerja Sama Setda Kota Samarinda tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, di antaranya Asisten II Sekkot Samarinda, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Plt Kepala BKPSDM, serta Kepala Bagian Kerja Sama.
Dalam audiensi tersebut, BIRU menyampaikan inisiatif untuk berkolaborasi dalam dua bidang utama, yakni pelatihan kewirausahaan bagi pelaku UMKM lokal dan pengenalan teknologi digital berupa coding dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bagi siswa SD, SMP, dan SMA.
Wali Kota Andi Harun merespons positif inisiatif tersebut, terutama terkait pengembangan UMKM melalui program Pro-Bebaya yang telah berjalan di 59 kelurahan. Ia menyebutkan bahwa sinergi dengan BIRU berpotensi memperkuat upaya peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat melalui pembentukan Badan Usaha Milik Rukun Tetangga (BUMRT).
“Saya sangat mendukung program pelatihan kewirausahaan yang ditawarkan BIRU. Jika program ini disinergikan dengan Pro-Bebaya, manfaatnya tentu akan lebih optimal bagi masyarakat,” ujar Andi Harun.
Menurut data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Provinsi Kalimantan Timur, pada tahun 2023 terdapat 336.045 pelaku UMKM di Kalimantan Timur. Dari jumlah tersebut, Kota Samarinda memiliki 45.653 pelaku UMKM, menjadikannya kota dengan jumlah UMKM terbanyak di provinsi ini. Sektor kuliner mendominasi dengan 106.843 pelaku usaha di seluruh provinsi, dan Samarinda menjadi kontributor terbesar dalam sektor ini.
Namun, tantangan masih ada, terutama dalam hal sertifikasi halal. Dari total UMKM di Kalimantan Timur, hanya 8.363 yang memiliki sertifikasi halal hingga tahun 2024. Di Samarinda sendiri, baru 1.798 pelaku UMKM yang telah memperoleh sertifikasi tersebut.
Di bidang pendidikan, Andi Harun juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi digital sejak dini. Ia berharap agar para pelajar di Samarinda dapat mulai mengenal coding dan AI sebagai bekal untuk menghadapi tantangan era digital.
“Saya ingin anak-anak kita, mulai dari SD hingga SMA, bisa belajar coding. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan mereka,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan PT BIRU Nuswantara yang merupakan anak usaha BUMA mengungkapkan komitmennya untuk berkontribusi dalam peningkatan keterampilan digital dan kewirausahaan di Samarinda.
“Kami melihat potensi besar di program Pro-Bebaya. Melalui pelatihan entrepreneur dan coding, kami ingin mendukung upaya pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat, baik di bidang ekonomi maupun pendidikan,” kata perwakilan BIRU.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk menyusun dokumen kerja sama (MoU) yang akan menjadi dasar pelaksanaan program-program tersebut. Diharapkan kolaborasi ini dapat menjadi langkah strategis untuk menciptakan masyarakat Samarinda yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan ekonomi digital. (ape/ja)