HeadlineNasionalTrending Medsos

Ayatollah Khamenei Tampil Perdana Usai Perang 12 Hari Iran-Israel Berakhir

Bujurnews.com – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, akhirnya kembali muncul di hadapan publik setelah konflik bersenjata selama 12 hari antara Iran dan Israel resmi berakhir. Penampilan langsung ini menjadi yang pertama kalinya sejak ketegangan militer memuncak pada pertengahan Juni lalu.

Selama konflik yang berlangsung sejak 13 Juni 2025, Khamenei memilih untuk tidak tampil secara langsung dan hanya menyampaikan pernyataan melalui video rekaman. Keputusan tersebut diambil sebagai langkah pengamanan, mengingat situasi yang sangat sensitif di dalam negeri dan kawasan.

Kehadiran Khamenei kali ini disambut sebagai simbol stabilitas politik dan kekuatan moral, khususnya bagi pendukung garis keras di Iran. Dalam penampilannya, Khamenei memuji rakyat Iran yang menurutnya telah menunjukkan “ketabahan, iman, dan solidaritas nasional” di tengah tekanan internasional dan konflik bersenjata.

Sebelumnya, Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah mengumumkan berakhirnya perang dengan Israel pada Rabu (25/6/2025). Dalam pidato yang disiarkan kantor berita IRNA, Pezeshkian menyebut konflik tersebut sebagai “perang yang dipaksakan” akibat provokasi dari pihak Israel, namun menegaskan bahwa gencatan senjata kini telah dicapai dan diberlakukan secara resmi.

Gencatan senjata ini muncul setelah meningkatnya tekanan internasional, terutama dari negara-negara anggota BRICS dan PBB, serta intervensi diplomatik dari sejumlah kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat dan Rusia. Langkah ini dianggap sebagai angin segar bagi stabilitas Timur Tengah, meskipun tensi politik antara kedua negara masih tinggi.

Kembalinya Ayatollah Khamenei ke hadapan publik diyakini bertujuan untuk menguatkan legitimasi internal serta menyampaikan pesan bahwa negara tetap berada di bawah kendali penuh kepemimpinan spiritual dan politiknya.

Sejumlah pengamat menilai bahwa penampilan ini sekaligus menjadi sinyal bahwa Iran siap kembali fokus ke agenda domestik, termasuk pemulihan ekonomi dan stabilisasi politik usai konflik yang menewaskan ratusan orang dan memicu kecemasan global.

Meski perang telah berakhir, dunia kini menantikan tindak lanjut dari perjanjian gencatan senjata dan komitmen kedua negara untuk mencegah eskalasi baru di masa mendatang. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button