HeadlineNasionalTrending Medsos

Pemerintah Tetap Lanjutkan Impor Food Tray untuk Program Makan Bergizi Gratis

Bujurnews, Jakarta — Pemerintah memastikan kebijakan impor food tray atau wadah makan tetap dilanjutkan guna menunjang kelancaran pelaksanaan program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG). Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan bahwa kebutuhan nasional akan food tray sangat besar dan belum dapat sepenuhnya dipenuhi oleh produsen dalam negeri.

“Kalau misalnya di dalam negeri ada, kita juga tidak melarang menggunakan produksi dalam negeri. Tetapi impor juga boleh karena kebutuhan kita sangat besar,” ujar Budi dalam konferensi pers di Auditorium Kemendag, Jakarta.

Budi menambahkan, pemerintah tetap membuka ruang bagi pelaku industri nasional untuk berkontribusi, namun keterbatasan kapasitas saat ini menjadikan impor sebagai opsi realistis agar distribusi program MBG tidak terganggu.

Sementara itu, Asosiasi Produsen Wadah Makan Indonesia (Apmaki) menyatakan keberatan terhadap kebijakan pelonggaran impor tersebut. Sekretaris Jenderal Apmaki, Alie Cendrawan, menilai kebijakan ini dapat mengancam keberlanjutan produsen dalam negeri yang telah berinvestasi untuk mendukung program MBG.

“Produsen wadah makanan telah memodifikasi pabrik lama dan melakukan investasi langsung sesuai ajakan Presiden dan Dewan Ekonomi Nasional agar industri nasional mendukung program MBG, khususnya dalam penyediaan food tray dan perlengkapan lainnya,” kata Alie, seperti dikutip dari detikFinance.

Di sisi lain, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan bahwa kebutuhan nampan makanan untuk program MBG sangat tinggi, yakni mencapai 82,9 juta unit. Namun, kapasitas produksi industri lokal hanya mampu menyediakan sekitar 6 juta unit per bulan.

“Kalau kita hitung dari Juli sampai November, lima bulan, kapasitas maksimal hanya 30 juta unit. Artinya, masih ada kebutuhan 50 jutaan unit yang harus dipenuhi dari luar negeri,” jelas Dadan dalam rapat di Kompleks Parlemen.

Dadan juga menuturkan bahwa sejak percontohan program MBG tahun 2024 di Sukabumi, food tray yang digunakan sebagian besar merupakan produk impor yang memang sudah beredar di pasaran domestik.

Meski demikian, ia menyebut program ini justru memicu tumbuhnya industri lokal, khususnya dalam hilirisasi nikel, karena nampan-nampan tersebut umumnya berbahan stainless steel.

Sebagai bentuk dukungan pada industri dalam negeri, BGN juga akan melakukan intervensi pembelian produk lokal untuk proyek Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) di kawasan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Sebelumnya, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024, nampan makanan termasuk dalam daftar 10 komoditas yang dibatasi impornya. Namun, pemerintah akhirnya mencabut pembatasan tersebut untuk mempercepat distribusi alat makan bagi jutaan penerima manfaat program MBG.

(Ly/Ja)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button