Bujurnews.com – OpenAI resmi merilis GPT-5, model kecerdasan buatan terbaru yang kini menjadi otak ChatGPT. Peluncuran ini menandai tonggak penting dalam perkembangan AI, karena GPT-5 disebut sebagai model “terpadu” pertama yang berhasil menggabungkan dua keunggulan besar: kemampuan penalaran mendalam dari model seri-o dan kecepatan respons tinggi dari seri GPT.
Salah satu fitur revolusioner GPT-5 adalah real-time router, teknologi yang memungkinkan model memilih strategi terbaik untuk menjawab pertanyaan. Jika pertanyaan bersifat ringan atau faktual, GPT-5 akan memberikan jawaban instan dengan respons yang cepat. Namun, untuk masalah yang kompleks dan membutuhkan analisis mendalam, model akan “berpikir” lebih lama, memproses data secara lebih teliti sebelum memberikan jawaban. Pendekatan adaptif ini diharapkan membuat interaksi pengguna menjadi jauh lebih efektif dan relevan.
CEO OpenAI, Sam Altman, menggambarkan GPT-5 sebagai lompatan besar dalam sejarah teknologi AI. “Memiliki sesuatu seperti GPT-5 hampir tidak terbayangkan sebelumnya dalam sejarah,” ujarnya. Menurut Altman, kemampuan GPT-5 untuk menggabungkan kecepatan dan kedalaman analisis menjadikannya model yang sangat serbaguna—cocok untuk berbagai kebutuhan, mulai dari percakapan santai hingga riset yang kompleks.
Yang menarik, GPT-5 kini tersedia untuk seluruh pengguna ChatGPT secara gratis. Ini adalah pertama kalinya OpenAI membuka akses ke model penalaran canggih untuk publik luas tanpa biaya. Langkah ini diyakini akan mempercepat adopsi teknologi AI di berbagai sektor, dari pendidikan hingga bisnis.
Meski begitu, OpenAI tetap menyediakan tingkatan layanan berbayar dengan fitur tambahan. Pelanggan ChatGPT Plus mendapatkan batas penggunaan GPT-5 yang lebih besar, memungkinkan mereka memanfaatkan model ini untuk sesi interaksi yang lebih panjang. Sementara itu, pelanggan ChatGPT Pro akan memiliki akses ke GPT-5 Pro, versi yang menawarkan kemampuan penalaran lebih tinggi, optimal untuk pekerjaan yang membutuhkan analisis mendalam dan presisi tinggi.
Peluncuran GPT-5 juga menegaskan ambisi OpenAI untuk mendorong AI yang lebih inklusif. Dengan akses gratis yang diberikan, jutaan pengguna di seluruh dunia berkesempatan mencoba teknologi terbaru ini, baik untuk belajar, bekerja, maupun sekadar bereksperimen dengan kreativitas. Para analis teknologi menilai, langkah ini bisa memicu inovasi baru di kalangan pengembang aplikasi, peneliti, hingga pelajar.
Dengan kombinasi kecanggihan teknis, fleksibilitas, dan akses yang lebih luas, GPT-5 diharapkan menjadi standar baru dalam pengalaman interaksi manusia dengan AI. Kehadirannya tak hanya memperluas batas kemampuan teknologi, tetapi juga membuka peluang kolaborasi manusia-mesin di masa depan yang lebih cerdas, cepat, dan adaptif. (*)
