
Bujurnews.com – Presiden Prabowo Subianto berencana menarik utang baru senilai Rp 781,86 triliun pada tahun 2026. Angka ini tercatat dalam Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, sekaligus menjadi jumlah terbesar sejak masa pandemi pada 2022.
Dari total tersebut, sekitar Rp 749,19 triliun akan diperoleh melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN). Sementara itu, Rp 32,6 triliun sisanya dipenuhi lewat pinjaman, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Selain itu, pemerintah menargetkan penerimaan negara Rp 3.147,7 triliun, dengan pendapatan pajak dipatok mencapai Rp 2.357,7 triliun. Target tersebut meningkat sekitar 13,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa target penerimaan pajak 2026 sangat menantang. “Target penerimaan pajak itu cukup tinggi dan ambisius,” ujarnya.
Dengan rencana ini, pemerintah berharap defisit anggaran tetap terkendali sekaligus menjaga pembiayaan pembangunan. Namun, beban utang baru yang besar akan menjadi perhatian publik dan kalangan ekonomi, mengingat tantangan fiskal Indonesia yang masih cukup kompleks. (*)