Bujurnews, Sangatta – Penyaluran dana hibah bagi organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) hingga kini belum sepenuhnya terealisasi.
Dari total 11 Ormas yang diajukan sebagai penerima bantuan, hanya 7 yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi dan lapangan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutim.
Kepala Badan Kesbangpol Kutim, Tejo Yuwono, mengungkapkan bahwa empat Ormas dinyatakan tidak memenuhi syarat karena ditemukan sejumlah permasalahan dalam proses verifikasi.
“Dari 11 yang diajukan, setelah kita verifikasi di lapangan tinggal 7. Yang empat itu bermasalah. Ada yang tempatnya tidak ada, ada juga yang terlihat seperti organisasi dadakan,” jelas Tejo, Senin (6/9/2025).
Ia menegaskan, verifikasi merupakan tahapan penting untuk memastikan bahwa dana hibah disalurkan kepada organisasi yang benar-benar aktif dan memiliki legalitas yang jelas.
“Verifikasi itu penting. Ormas harus punya tempat, ada plang nama, akta notaris, susunan pengurus, serta KTP. Semua kita cek satu per satu untuk memastikan keabsahannya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Tejo menyebutkan bahwa total anggaran dana hibah yang masih dalam proses penyaluran bagi Ormas mencapai sekitar Rp1 miliar. Setiap organisasi akan menerima dana dengan jumlah yang berbeda, tergantung pada hasil penilaian dan kelayakan masing-masing.
“Kadang 100 juta, kadang 200 juta per organisasi,” tambahnya.
Sementara itu, untuk partai politik (parpol), Tejo menjelaskan bahwa penyaluran dana hibah dilakukan berdasarkan jumlah suara sah yang diperoleh dalam pemilu.
“Kalau parpol, per suara sah itu Rp7.000. Itu sudah ditetapkan, dan kita memiliki 10 parpol penerima,” pungkasnya. (Ma/)
