AdvertorialKutimPemkab Kutim

Desa Swarga Bara Kembangkan Potensi Wisata Prevab hingga TBA untuk Dongkrak Ekonomi Warga

Bujurnews, Kutai Timur – Desa Swarga Bara mulai memetakan potensi wisata sebagai sektor baru yang dapat memberi dampak ekonomi bagi masyarakat.

Kepala Desa Swarga Bara, Wahyuddin Usman, menyebut bahwa salah satu destinasi lama yang kini kembali diminati adalah kawasan Prevab, yang dikenal sebagai habitat primata kecil tarsius dan rumah bagi pohon ulin berusia ratusan tahun.

Ia menilai Prevab selama ini lebih banyak didatangi wisatawan luar negeri yang tertarik meneliti primata dan flora hutan Kalimantan. Namun, animo masyarakat lokal dinilai masih rendah.

Selain Prepop, Bukit Azalea menjadi destinasi baru yang semakin ramai di media sosial. Kawasan tersebut menawarkan panorama perbukitan yang kini mulai dikembangkan oleh pemilik lahan lokal untuk wisata foto dan spot rekreasi keluarga.

Pemerintah desa mendorong agar warga yang memiliki lahan tidak ragu membuka peluang usaha di sektor wisata.

Namun, potensi terbesar justru berada di Telaga Batu Arang (TBA), bekas lokasi dumping area pertambangan KPC yang kini berubah menjadi danau dengan fasilitas lengkap.

Meski fasilitasnya sudah memadai, kawasan ini masih berada dalam pengawasan perusahaan sehingga belum dapat dikelola penuh oleh desa.

Pemerintah desa telah mengajukan permohonan agar pengelolaan TBA bisa diserahkan atau dikerjasamakan dengan desa.

“Ini potensi besar, fasilitasnya sudah lengkap. Kita tinggal poles sedikit, dan itu bisa menjadi PAD desa,” kata Wahyuddin.

Ia bermimpi menjadikan TBA sebagai kawasan wisata edukasi seperti Kampung Pare, di mana anak-anak bisa mendapatkan pengalaman belajar bahasa Inggris di alam terbuka.

Selain wisata, kawasan TBA juga diproyeksikan menjadi wadah pengembangan UMKM, sentra edukasi, dan lokasi rekreasi masyarakat.

“Namun, kunci utama ada pada keputusan perusahaan terkait status pengelolaan kawasan. Kami tidak ingin hanya menjadi penonton, mengingat lokasi tersebut secara geografis berada dalam wilayah Swarga Bara,” imbuhnya.

Wahyuddin berharap kerja sama lintas pihak dapat terwujud sehingga wisata dapat menciptakan lapangan kerja baru, menjaga kelestarian alam, serta membuka mindset baru masyarakat bahwa peluang usaha tidak hanya terkait dengan tambang. (Adv/ma/ja)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button