Festival Pesona Budaya 2025 Resmi Dibuka, Kutim Tegaskan Komitmen Majukan Kebudayaan

Bujurnews, Kutai Timur – Festival Pesona Budaya 2025 resmi dibuka pada 21 November dan akan berlangsung hingga 23 November 2025, di Alun-alun Bukit Pelangi, Sangatta.
Kegiatan yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur (Disdikbud Kutim) ini menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa Kutai Timur tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga kaya akan identitas, tradisi, dan peradaban.
Dalam laporannya, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim, Padliansyah, menyampaikan bahwa festival ini bukan sekadar tontonan, melainkan ruang pertemuan dan silaturahmi bagi seluruh masyarakat serta pelaku budaya.
“Festival ini adalah ruang belajar, ruang merajut kebersamaan, tempat berbagai seni dan budaya dari pesisir, pedalaman hingga berbagai daerah lain tampil di satu panggung,” ujarnya.
Padliansyah menegaskan bahwa pihaknya bersama komunitas seni dan berbagai mitra terus berupaya membuka ruang baru bagi tumbuhnya budaya di Kutai Timur.
Ia berharap festival ini dapat menjadi ruang ekspresi bagi seniman, ruang inovasi bagi generasi muda, serta ruang kolaborasi antara pemerintah, adat, dan komunitas budaya.
Tidak hanya menampilkan pentas seni, Festival Pesona Budaya 2025 juga menghadirkan stand UMKM Kutai Timur di area belakang panggung utama.
Selain itu, pengunjung dapat menikmati pameran galeri cagar budaya yang menampilkan benda-benda peninggalan sejarah Kutai Timur benda yang selama ini hanya dapat dilihat di area kantor Dispora Kutim.
“Mulai malam ini hingga tiga malam ke depan, kami memajang dua benda bersejarah sebagai langkah awal menuju terbentuknya Museum Kabupaten Kutai Timur” jelasnya.
“Kami mohon doa restu, semoga dalam dua hingga tiga tahun ke depan museum tersebut dapat terwujud sebagai bukti kerja dan prestasi pemerintah daerah,” imbuh Padliansyah.
Festival Pesona Budaya 2025 diharapkan menjadi gerakan besar untuk memajukan kebudayaan daerah, sekaligus mengajak masyarakat menjaga warisan leluhur, menghidupkan kembali tradisi, dan menjadikan budaya sebagai sumber inspirasi serta kebanggaan Kutai Timur. (Adv/ma/ja)




