Bujurnews.com, Sangatta – Pembangunan Puskesmas Rantau Pulung hingga kini belum rampung. Padahal target penyelesaiannya sendiri pada akhir 2021 lalu.
Hal tersebut disampaikan langsung Camat Rantau Pulung, Mulyono. Menurutnya pembangunan puskemas yang belum selesai itu sangat diharapkan oleh masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Mulyono berharap pembangunan puskesmas tersebut dapat dilanjutkan pada tahun ini. Sebab tidak hanya masyarakat Rantau Pulung yang menikmati fasilitas kesehatan itu, tapi juga warga sekitarnya yang jauh dari ibu kota Kutai Timur (Kutim).
“Semoga pembangunan kembali dilanjutkan tahun ini, kalau bisa agar bisa digunakan untuk masyarakat,” ungkapnya, Kamis (27/1/2022).
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kutim, Bahrani Hasanal mengaku pembangunan Puskesmas Rantau Pulung dihentikan karena tidak sesuai dengan progres yang diharapkan.
“Kami yang stop pembangunan Puskesmas Rantau Pulung karena progresnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Padahal itu sudah diberikan surat peringatan (SP) hingga tiga kali, tapi tetap tidak bisa tercapai target. Makanya itu distop,” katanya.
Bahrani menegaskan tindakan tersebut dilakukan karena pembangunan yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat sekitar Rp8 miliar lebih itu tidak mencapai target.
Padahal, syarat untuk pencairan dana DAK, tahap tiga atau yang terakhir itu progres pembangunannya harus mencapai 70 persen.
Sementara progres pembangunan Puskesmas Rantau Pulung baru 60 persen.
“Karena dana tahap III tidak mungkin cair, kami stop saja. Karena dianggap tidak bisa bekerja dengan maksimal sesuai dengan kontrak, makanya perusahaan (Kontraktor) ini kami masukkan dalam blacklist,” paparnya.
Namun karena ini merupakan program prioritas maka pembangunannya telah diusulkan pada Bupati Ardiansyah Sulaiman agar dilanjutkan.
“Bupati sudah setuju, berharap pada APBD Perubahan nanti bisa dianggarkan untuk pembangunan lanjutan. Diusulkan ke Bupati, karena untuk melanjutkan proyek ini nantinya sudah harus menggunakan dana APBD,” tambahnya.
Bahrani berharap adanya anggaran untuk melanjutkan pembangunan pada APBD perubahan tahun ini.
“Menurut perhitungan, anggaran penyelesaian puskesmas masih sekitar Rp2 miliar lebih,” sebutnya.
Terpisah Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman membenarkan jika Dinkes sudah mengusulkan ulang pekerjaan fisik lanjutan. Maka dana APBD Kutim dipastikan bakal digelontorkan untuk kelanjutkan proyek.
“Memang sudah ditindaklanjuti Kepala Dinkes. Jadi sekarang akan ditender baru lagi dan pakai dana APBD,” ujar orang nomor satu Kutim itu. (kei/hdd)