Bujurnews, Kutai Timur – Sejak awal perencanaan pada 2017 lalu akhirnya pada 2024 ini, proyek tersebut akan menjadi kenyataan melalui program kontrak tahun jamak (Multiyears).
Jembatan ini diharapkan dapat menghubungkan akses bagi warga di Kecamatan Telen, yang terdiri dari delapan desa dengan luas wilayah kurang lebih 3 ribu kilometer persegi.
Salah satu desa yang akan terhubung langsung dengan jembatan ini adalah Desa Juk Ayak dan Desa Muara Pantun, yang berdekatan dengan kantor kecamatan. Sedangkan, enam desa lainnya, seperti Desa Rantau Panjang, Marah Haloq, Long Melah, Long Segar, Karnyayan, dan Long Noran, terletak di seberang sungai.
“Kalau untuk Jembatan Telen itu sudah di lelang tahap keempat, saat ini dalam proses menunggu studi kelayakan dan amdal,” ungkap Camat Telen, Petrus Ivung saat dihubungi, Kamis (1/2/2024)
Jembatan Sei Mara, yang menjadi penghubung antara Desa Marah Haloq dan Desa Long Melah dengan lebar 80 meter dan dapat dilewati oleh kendaraan roda empat, juga sedang dalam tahap penyelesaian pada tahun ini.
“Jembatan itu juga terbuat dari baja semua, dan akan di selesaikan juga pada tahun ini,” pungkasnya.
Ia juga berharap agar jembatan tersebut dapat segera terselesaikan, dimana hal tersebut merupakan program prioritas pada 2023 lalu.
“Itukan sudah masuk di program prioritas kami di tahun lalu, harapan kami dapat terselesaikan tahun ini, mengingat itu merupakan kebutuhan bagi masyarakat dalam berinteraksi dan menjual hasil panen mereka,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris PUPR, Joni Abdi Setia, mengonfirmasi bahwa pembangunan jembatan tersebut sedang terkendala dalam proses teknis, sehingga proses lelang telah mencapai tahap keempat. Namun, progres pengadaan barang dan jasa tetap berjalan dengan baik.
“Itu wewenang pelaksana, di Kelompok Kerja (Pokja) bagaimana, dan itu tetap berprogres baik pengadaan barang dan jasa,” ucapnya
Jembatan Telen, yang memiliki bentang panjang sekitar 100 meter, diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 52 miliar. Proyek ini diharapkan dapat selesai pada tahun ini dan menjadi prioritas program untuk memudahkan interaksi masyarakat serta distribusi hasil panen.(adl/ja)