NasionalTrending Medsos

Kelompok Perlawanan Yaman Klaim Tembak Jatuh Drone MQ-9 Milik AS di Provinsi Maareb

Bujurnews – Kelompok perlawanan Yaman mengumumkan keberhasilan mereka menembak jatuh sebuah drone MQ-9 milik Amerika Serikat yang terdeteksi mengudara di Provinsi Maareb, Yaman bagian tenggara. Juru bicara pasukan Yaman, Yahya Sarea, pada Kamis (30/5) menyatakan bahwa drone MQ-9 tersebut adalah “UAV keenam yang telah ditembak jatuh sejauh ini” oleh kelompoknya.

Kejadian ini menambah daftar panjang insiden serupa yang telah terjadi sejak November tahun lalu. Pasukan Yaman secara konsisten melancarkan serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal di jalur pelayaran internasional Laut Merah. Serangan ini diklaim sebagai respons terhadap tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza, yang telah memicu ketegangan dan konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.

Drone MQ-9 Reaper yang ditembak jatuh adalah salah satu drone tempur dan pengintai canggih milik Amerika Serikat yang sering digunakan untuk misi-misi pengawasan dan serangan presisi. Kehadiran drone ini di wilayah Yaman menandakan upaya berkelanjutan Amerika Serikat dalam melakukan operasi militer dan pengawasan di kawasan tersebut. Namun, dengan berhasilnya kelompok perlawanan Yaman menembak jatuh drone ini, menunjukkan peningkatan kemampuan mereka dalam menghadapi teknologi militer canggih.

Yahya Sarea, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa kelompoknya akan terus melawan setiap upaya intervensi militer di wilayah mereka. Konflik di Yaman telah berlangsung selama bertahun-tahun, dengan berbagai pihak yang terlibat, termasuk koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan dukungan militer dari Amerika Serikat. Serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan jatuhnya drone milik AS menandakan eskalasi yang terus meningkat di wilayah tersebut, menambah kompleksitas konflik yang sudah sangat rumit.

Komunitas internasional mengamati dengan cermat perkembangan ini, mengingat pentingnya Laut Merah sebagai jalur pelayaran internasional yang vital. Setiap gangguan di jalur ini dapat berdampak signifikan terhadap perdagangan global dan stabilitas regional. Seruan untuk mengakhiri konflik dan mencari solusi damai terus disuarakan oleh berbagai negara dan organisasi internasional, meskipun hingga kini belum ada tanda-tanda penyelesaian yang nyata.

Insiden terbaru ini juga meningkatkan tekanan pada pemerintah Amerika Serikat untuk meninjau kembali kebijakan militernya di Yaman dan mempertimbangkan dampak dari intervensi tersebut terhadap situasi kemanusiaan dan stabilitas di kawasan. Dengan meningkatnya kemampuan kelompok perlawanan Yaman untuk menembak jatuh drone canggih seperti MQ-9, risiko bagi personel dan aset militer AS di wilayah tersebut semakin tinggi.

Dengan demikian, situasi di Yaman tetap menjadi perhatian utama dunia internasional, dan upaya untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut menjadi semakin mendesak. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button