Fakta Mengejutkan Terungkap di Sidang Lanjutan Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba
Bujurnews – Sidang lanjutan kasus korupsi yang melibatkan Abdul Gani Kasuba, mantan Gubernur Maluku Utara, kembali menguak fakta-fakta mengejutkan. Dalam persidangan terbaru, terungkap bahwa AGK diduga menggunakan uang hasil korupsi untuk membiayai gaya hidup mewah, termasuk hubungan dengan sejumlah wanita muda.
Seorang saksi kunci, Eliya Gabrina Bachmid, yang merupakan kontraktor sekaligus anggota DPRD, memberikan kesaksian yang mengejutkan. Menurut Eliya, Abdul Gani Kasuba meminta bantuannya untuk mencarikan wanita-wanita muda sebagai bagian dari imbalan atas proyek-proyek yang dijanjikan oleh pemerintah daerah. Eliya mengaku telah mempertemukan Kasuba dengan puluhan wanita di berbagai hotel mewah.
Dalam kesaksiannya, Eliya menjelaskan bahwa setiap pertemuan dengan wanita-wanita muda tersebut, AGK memberikan uang dengan nominal yang mencapai puluhan juta rupiah. Total pengeluaran yang diduga digunakan oleh Kasuba untuk membiayai gaya hidup mewah ini diperkirakan mencapai Rp 3 miliar.
“Pak Gani meminta saya untuk mencarikan wanita-wanita muda dan sebagai imbalannya, saya dijanjikan proyek oleh pemerintah daerah,” ungkap Eliya di hadapan majelis hakim. “Saya telah mempertemukan beliau dengan puluhan wanita di berbagai hotel. Setiap kali pertemuan, beliau memberikan uang dengan nominal yang sangat besar,” tambahnya.
Terungkapnya fakta ini semakin menambah beban kasus yang dihadapi Abdul Gani Kasuba. Sebelumnya, Kasuba sudah didakwa melakukan korupsi yang merugikan negara hingga miliaran rupiah. Fakta bahwa uang hasil korupsi digunakan untuk kepentingan pribadi dan gaya hidup mewah semakin memperburuk citra Kasuba di mata publik.
Kasus ini juga mencerminkan adanya praktik korupsi yang melibatkan pejabat tinggi dan pelaku bisnis di Maluku Utara. Keterlibatan anggota DPRD seperti Eliya Gabrina Bachmid dalam praktik semacam ini menunjukkan adanya jaringan yang kompleks dan terorganisir dalam upaya memanfaatkan anggaran daerah untuk kepentingan pribadi.
Sidang lanjutan ini diharapkan dapat membuka lebih banyak fakta dan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai modus operandi yang digunakan oleh Abdul Gani Kasuba dan pihak-pihak terkait. Masyarakat Maluku Utara, serta seluruh rakyat Indonesia, menanti keadilan ditegakkan dan para pelaku korupsi mendapatkan hukuman yang setimpal.
Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap penggunaan anggaran daerah dan perlunya transparansi dalam setiap proyek pemerintah. Dengan demikian, praktik korupsi dapat diminimalisir dan kepercayaan publik terhadap pemerintahan dapat dipulihkan. (*)