AdvertorialDispora KaltimKaltim

Mendorong Olahraga sebagai Gaya Hidup, Upaya Dispora Kaltim untuk Regenerasi Atlet

Bujurnews.com, Samarinda – Dalam usaha untuk meningkatkan minat dan partisipasi masyarakat dalam olahraga, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) berkomitmen untuk mengembangkan regenerasi atlet daerah. Upaya ini dinilai krusial, terutama dalam menghadapi kompetisi di tingkat nasional dan internasional.

Juanda, Koordinator Perencanaan Dispora Kaltim, menekankan pentingnya memperkenalkan berbagai cabang olahraga untuk menumbuhkan minat masyarakat. Ia mengatakan bahwa pendekatan yang berjenjang diperlukan untuk menjadikan olahraga lebih menarik bagi masyarakat.

“Langkah pertama adalah membuat masyarakat menyukai olahraga. Dengan sendirinya, prestasi akan mengikuti,” ungkap Juanda pada Rabu (27/10/2024).

Ia juga mengakui bahwa meskipun biaya awal untuk beberapa cabang olahraga bisa terasa tinggi, hal itu adalah investasi penting untuk membangun kecintaan masyarakat terhadap aktifitas olahraga. Juanda percaya bahwa ketika masyarakat sudah menyukai suatu olahraga, biaya atau tantangan lainnya tidak akan lagi menjadi hambatan.

“Jika seseorang sudah memiliki hobi, berapapun biaya yang diperlukan, mereka akan tetap melakukannya. Hobi ini, jika ditekuni, bisa membawa mereka mencapai prestasi,” tambahnya.

Dalam konteks pembinaan olahraga di Kaltim, Juanda menyebutkan bahwa KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) rutin mengadakan kejuaraan dua kali setahun, termasuk Kejuaraan Daerah (Kejurda) Junior dan Senior, serta Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Di sisi lain, Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) mengadakan kegiatan olahraga tradisional seperti enggrang setiap dua tahun.

“Setiap tahun, KONI memiliki dua kali jatah kejuaraan untuk cabang olahraga, sedangkan KORMI hanya sekali setiap dua tahun untuk kegiatan tradisional,” jelas Juanda.

Juanda juga menekankan bahwa salah satu agenda besar KORMI, Festival Olahraga Nasional (Fornas), lebih berfokus pada partisipasi masyarakat daripada perolehan medali. Keberhasilan dalam olahraga masyarakat dinilai dari banyaknya peserta yang terlibat, bukan dari jumlah medali yang diraih.

“Tolak ukur keberhasilannya adalah partisipasi, bukan medali. Semakin banyak masyarakat yang ikut, semakin berhasil program ini,” tegasnya.

Ia berharap agar tingginya partisipasi masyarakat dalam berbagai cabang olahraga, baik modern maupun tradisional, dapat menjadi fondasi yang kuat untuk regenerasi atlet di Kaltim.

“Peningkatan jumlah peserta dalam setiap kejuaraan adalah indikator bahwa olahraga telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Kaltim,” tutupnya. (Adv/Dispora Kaltim)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button