
Bujurnews, Kutai Timur – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, mengakui masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan dalam pembangunan daerah, terutama di sektor infrastruktur.
Menurutnya, salah satu program prioritas yang sempat digagas sebelumnya, yakni proyek multiyears contract (MYC), tidak berjalan optimal karena berbagai faktor. Namun, ia tetap optimistis bahwa program tersebut dapat direalisasikan selama periode kepemimpinannya 2025–2030.
“PR saya luar biasa. Utamanya MYC yang saya gagas kemarin tidak berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Tapi saya yakin, dengan terpilihnya kembali jadi Bupati Kutai Timur, proyek ini bisa diselesaikan di periode ini,” ujar Ardiansyah, Selasa (4/3/2025).
“Saya yakin, jika kita bekerja dengan baik, program ini bisa berjalan sesuai harapan. Kemarin waktu yang tersedia memang sangat pendek, tapi kalau dikerjakan dengan maksimal, seharusnya bisa terlaksana dengan baik,” tambahnya.
Ia juga menyoroti kondisi infrastruktur di Kutim yang masih jauh dari ideal. Dari total jaringan jalan di daerah tersebut, baru sekitar 30 persen yang layak digunakan dengan nyaman oleh masyarakat. Sisanya masih memerlukan perbaikan dan peningkatan kualitas.
“Infrastruktur di Kutim ini masih jauh dari kata ideal. Jalan yang benar-benar layak baru sekitar 30 persen, selebihnya masih banyak yang perlu kita benahi,” jelasnya.
Selain jalan, Ardiansyah juga menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur dasar lainnya, seperti air bersih dan listrik. Ia memastikan bahwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sudah menyusun rencana untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Sementara itu, PLN dalam tiga tahun terakhir dinilainya telah bergerak cepat dalam memperluas jaringan listrik di Kutim.
“Alhamdulillah, PLN dalam tiga tahun terakhir ini luar biasa, mereka bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Ini juga jadi salah satu PR yang akan terus kita dorong,” tutupnya.(adl/ja)