KaltimKutim

Yuliana Wetuq, Wanita Tangguh Penjaga Hutan Wehea yang Menginspirasi

Bujurnews, Kutai Timur – Nama Yuliana Wetuq mungkin belum dikenal luas, namun aksinya sebagai satu-satunya perempuan penjaga Hutan Lindung dan Hutan Adat Wehea di Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, patut mendapat sorotan.

Pasalnya sejak tahun 2008, Yuliana telah mendedikasikan hidupnya untuk menjaga kelestarian hutan yang menjadi sumber kehidupan masyarakat adat di sekitarnya.

“Hutan itu sudah hampir punah, karena dikelilingi illegal logging dan kebun sawit. Melihat itu, saya sebagai perempuan ingin melindungin hutan, karena kami sebagai masyarakat adat selalu ketergantungan hutan,” ujarnya usai mendapatkan penghargaan perempuan inspiratif, di Sangatta, Selasa (29/04/2024).

Yuliana merupakan Ketua Petkuq Meheuy (patroli hutan) lembaga adat Dayak Wehea, kelompok Petkuw Meheuy terdiri dari 10 anggota, di mana hanya dirinya lah seorang perempuan.

Kelompok ini berperan sebagai penjaga hutan lindung Wehea yang memiliki luas area 29.000 hektare, dari ancaman perburuan liar, penebangan liar dan kegiatan ilegal lainnya.

Menurut perempuan berusia 47 tahun itu, perjuangan menjaga hutan tidak selalu mudah. Ia menyampaikan akses jalan yang sulit dijangkau hingga ancaman dari pemburu bersenjata menjadi tantangan nyata yang dihadapinya dan tim.

“Selain itu, ancaman dari satwa liar seperti macan dahan. Maka dari itu, saya selalu anjurkan kepada anggota saya untuk berpatroli tidak sendirian, harus dua sampai tiga orang,” tambahnya.

Selain tantangan fisik, Yuliana juga menghadapi tantangan sosial, terutama berkaitan dengan perbedaan gender. Ia mengaku sempat didiskreditkan karena dianggap tidak mampu menjalankan tugas sebagai penjaga hutan hanya karena ia seorang perempuan.

“Perempuan dianggap tidak mampu seperti itu, tapi saya kesampingkan hal itu, karena saya ingin melindungi hutan bukan untuk satu dua orang saja, tetapi untuk Indonesia dan dunia. Dan saya bisa membuktikan itu,” katanya.

Melalui pengalamannya, Yuliana berpesan kepada perempuan Indonesia agar tidak berkecil hati, terus melakukan hal-hal positif, tetap semangat, dan tidak mudah menyerah. Ia percaya bahwa perbedaan gender bukanlah hambatan untuk berkarya dan berkontribusi.(ma/ja)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button