KaltimKotaKutim

4.000 Mangrove Ditanam di Kutim, Jejakin Pantau Pertumbuhan Selama 3 Tahun

Bujurnews.com, Kutai Timur – Sebanyak 4.000 pohon mangrove ditanam oleh PT Arkara Prathama Energi (APE) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) di kawasan Pantai Teluk Lingga. Penanaman ini akan dipantau selama tiga tahun ke depan.

Pemantauan dilakukan oleh startup teknologi lingkungan Jejakin melalui aplikasi Pijak, platform khusus pemantauan pohon dan lingkungan.

Perwakilan Jejakin, Dewi Bintang, menjelaskan bahwa pemantauan bertujuan memastikan pohon mangrove dapat tumbuh dan beradaptasi secara mandiri dalam dua hingga tiga tahun setelah penanaman.

“Selama tiga tahun ini, jika ada pohon yang mati akan langsung diganti oleh tim kami bersama masyarakat sekitar hingga mencapai target survival rate sebesar 85%,” ujar Dewi.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa proses pemantauan dilakukan dalam tiga tahap, yakni pada bulan ke-6, ke-18, dan ke-36 setelah penanaman. Selain itu, dilakukan pula proses geotagging untuk memetakan secara digital lokasi setiap pohon.

“Dari titik-titik yang terlihat di sistem kami, seluruh lokasi pohon bisa dipantau secara presisi,” jelas Dewi Bintang, Kamis (12/06/2025).

Disamping itu, Jejakin juga melibatkan masyarakat setempat dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari pemilihan jenis tanaman hingga pelaksanaan teknis di lapangan. Sosialisasi dilakukan sebelum penanaman untuk memastikan keterlibatan warga dan kesesuaian dengan ekosistem lokal.

Sebagai perusahaan berbasis teknologi lingkungan, Jejakin memanfaatkan aplikasi digital untuk merekam dan melaporkan data secara real-time, tanpa pencatatan manual.

Seluruh data pemantauan akan masuk ke dalam platform Carbon App, yang juga mencatat kualitas udara berdasarkan sensor yang dipasang saat monitoring pertama.

“Sensor akan mencatat tingkat karbon dioksida, PM2.5, PM10, dan indeks kualitas udara di lokasi. Hasilnya akan menunjukkan apakah kondisi udara di Kutai Timur tergolong baik, sedang, atau tercemar,” ungkap Dewi.

Sementara itu, Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi menyambut baik atas kehadiran aplikasi dari jejakin tersebut.

“Kalau saya lihat terobosanya bagus, ada barcode dan sebagainya. Mudah-mudahan betul-betul bisa memantau, bukan sekedar tanam lalu tinggal, tapi benar-benar dipastikan bisa tumbuh selama tiga tahun,” ungkap Mahyunadi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga ekosistem pesisir dan memperbaiki kualitas lingkungan di tengah tingginya aktivitas industri di wilayah Kutai Timur. (ma/)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button