
Bujurnews, Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menegaskan akan mengalihkan fokus pembangunan dari kawasan perkotaan ke wilayah pedalaman sebagai langkah strategis untuk mengurangi kesenjangan pembangunan.
Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi menyebutkan bahwa kawasan Bukit Pelangi, yang selama ini menjadi pusat perhatian pembangunan, ke depan tidak akan lagi dimaksimalkan. Fokus pembangunan akan digeser ke daerah-daerah pedalaman yang masih tertinggal, khususnya dalam hal infrastruktur dasar dan akses digital.
“Itu fakta. Bukit Pelangi sudah cukup. Kita akan prioritaskan perawatan dan pembangunan menyeluruh, terutama infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, serta infrastruktur digital yang bisa membawa akses internet ke desa-desa paling ujung,” ujar Wabup Mahyunadi dalam wawancara belum lama ini.
Lebih lanjut, Mahyunadi menegaskan bahwa seluruh program pembangunan akan tetap mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan. Untuk itu, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan mampu melaksanakan program sesuai target.
“RPJMD adalah dasar pembangunan lima tahun ke depan. SKPD harus mampu menjalankannya. Tidak ada alasan,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, Pemkab Kutim berencana membentuk panitia seleksi untuk mengisi sejumlah jabatan kosong di lingkungan pemerintah daerah. Proses seleksi akan berlangsung antara Agustus hingga Desember 2025.
“Kita akan isi jabatan berdasarkan kemampuan dan keahlian. Jangan sampai sarjana pertanian malah ditempatkan di urusan agama, itu tidak nyambung,” jelas Mahyunadi.
Mahyunadi juga menekankan pentingnya evaluasi berkala terhadap kinerja pejabat di lingkup OPD. Ia menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan mengikuti arahan terbaru dari Kementerian Dalam Negeri yang memungkinkan kepala perangkat daerah diganti sebelum masa jabatan dua tahun, apabila kinerjanya tidak sesuai target.
“Kalau tidak bisa kerja, kenapa harus dipertahankan? Kita bertanggung jawab pada masyarakat, kalau masyarakat tidak puas, kita wajib evaluasi,” tegasnya.
(Ma/Ja)