HeadlineNasional

Wali Kota Tangsel Klarifikasi Anggaran yang Dikritik Leony

Bujurnews.com – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, akhirnya angkat bicara terkait sorotan publik terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2024. Sorotan ini mencuat setelah mantan penyanyi cilik Trio Kwek Kwek, Leony, melontarkan kritik lewat media sosial mengenai anggaran Pemkot Tangsel.
Benyamin menjelaskan bahwa sejak 2019, seluruh dokumen LKPD sudah diunggah ke situs resmi Pemkot sebagai bentuk transparansi sesuai aturan. Untuk LKPD 2024, dokumen tersebut mencapai lebih dari 500 halaman.

“LKPD itu memang diarahkan untuk di-upload di website pemerintah daerah setelah diperiksa oleh BPK. Uploading website itu sudah kami lakukan sejak 2019, berdasarkan aturan transparansi,” ujar Benyamin saat konferensi pers di Rumah Dinas Wali Kota Tangsel, Serpong, Selasa (23/9/2025).

Ia menjelaskan, LKPD terdiri atas tujuh kelompok laporan mulai dari realisasi anggaran (LRA), laporan operasional, hingga neraca. Namun, menurutnya, dokumen ini tidak merincikan detail setiap item kegiatan karena rincian teknis berada pada dokumen lain.

“Kalau LKPD itu dijabarkan rinci, bisa lebih tebal lagi dua sampai tiga kali lipat. Karena rinciannya ada di dokumen lain,” katanya.

Salah satu pos anggaran yang disorot publik adalah belanja makan dan minum sebesar Rp66 miliar, yang dianggap hanya untuk kebutuhan internal Pemkot. Namun, Benyamin menegaskan anggaran tersebut tersebar di 37 perangkat daerah, termasuk sekolah dan fasilitas kesehatan.

“Ini ada di enam TK Negeri, 157 SD Negeri, 24 SMP Negeri, tiga RSUD, dan 35 puskesmas. Jadi ini makan minum secara keseluruhan,” jelasnya.

Ia menambahkan, anggaran tersebut juga digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan, seperti sosialisasi kesehatan, musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), hingga pelatihan pemberdayaan masyarakat.

“Kalau dikumpulkan, jadilah Rp66 miliar. Tapi yang harus dicatat juga, pelaksanaannya ini melibatkan UMKM setempat di kelurahan,” ujarnya.

Selain itu, Benyamin turut menanggapi sorotan atas anggaran cendera mata (suvenir) yang mencapai Rp20,48 miliar. Menurutnya, istilah cendera mata tidak selalu bermakna hadiah, melainkan bagian dari belanja penunjang kegiatan yang tersebar di 34 perangkat daerah.

“Kalau dinas kerja mengadakan pelatihan menjahit, misalnya, ya kalau memang dianggarkan untuk mesin jahitnya, ya kita kasih mesin jahitnya juga,” terangnya.

Benyamin menegaskan, Pemkot Tangsel berkomitmen untuk menjaga keterbukaan publik terkait penggunaan anggaran. Ia memastikan seluruh dokumen LKPD bisa diakses masyarakat melalui laman resmi pemerintah kota.

“Prinsipnya transparansi tetap kita jaga. Semua dokumen terbuka untuk publik,” pungkasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button