AdvertorialHeadline

Kasus Covid-19 Melandai, Diskes Kutim Ingatkan Bahaya TBC dan DBD

Bujurnews.com, Sangatta- Beberapa pekan terakhir, kasus Covid-19 di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melandai. Di sisi lain, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim saat ini mewaspadai penyebaran lainnya yang juga tak kalah berbahaya yakni penyakit paru-paru dan demam berdarah dengue (DBD).

Sekretaris Dinkes Kutim, Hariyati menyebutkan kasus Covid-19 di Kutim akhir-akhir ini terus melandai. Bahkan saat ini sudah dinyatakan zero pasien yang dirawat di RS terkait kasus covid-19.

Namun dengan melandainya kasus Covid-19 ini, tutur Hariyati, bukan berarti kita lantas berpangku tangan dan berleha-leha.

Kewaspadaan masih dilakukan, termasuk mengantisipasi kemunculan penyakit berbahaya lainnya seperti paru-paru akibat kuman mycobacterium tuberculosis (TBC) dan DBD.

Dikatakannya, potensi penyebaran penyakit paru-paru dan DBD saat ini cukup tinggi karena sudah mulai memasuki musim hujan. Oleh karenanya, hal ini harus diantisipasi dengan baik mengingat kedua penyakit ini juga cukup membahayakan.

Menurut Hariyati, dari data yang ada, meski saat ini musim hujan baru memasuki tahapan awal akan tetapi sudah terjadi penambahan kasus TBC. Namun penambahannya belum begitu signifikan tapi tetap harus diwaspadai.

“Penyebaran penyakit TBC ini bukan hanya terjadi akibat musim hujan, tetapi juga banyak dari kasus penularan dari penderita ke orang lain,” katanya.

Hariyati menjelaskan, penularan penyakit TBC bisa terjadi karena si penderita tidak menjalani pengobatan yang maksimal atau tidak sesuai standar. Orang yang paling berpotensi tertular adalah orang-orang terdekat.

Ia menyebutkan, guna mencegah terjadinya penyebaran lebih parah, pihaknya kini tengah menggencarkan penemuan dan pelaporan kasus TBC. Penyebaran TBC ini bisa saja sudah terjadi sejak lama, tetapi belum terlaporkan sehingga belum tertangani dengan baik.

Disampaikannya, saat ini Dinkes Kutim gencar melakukan penelusuran dengan mengaktifkan kader-kader untuk mengenali gejala TBC.

“Jika di lapangan ditemukan gejala seperti TBC, kader harus membawanya ke puskesmas untuk mengecek terhadap dahaknya,” kata Hariyati.

Lebih jauh Hariyati mengungkapkan, selain TBC, pihaknya juga tengah mewaspadai penyebaran DBD yang juga mengalami peningkatan pada musim hujan. Namun ia memastikan peningkatan yang terjadi jumlahnya tidak begitu signifikan.

“Guna pencegahan penyebaran DBD, saya imbau masyarakat agar mengetatkan pola hidup bersih dan sehat serta menerapkan protokol Kesehatan dengan ketat,” pungkasnya. (adv/kei/hdd)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button