HeadlineNasional

Microsoft Hentikan Layanan Cloud untuk Militer Israel

Bujurnews, Jakarta – Raksasa teknologi Microsoft resmi menghentikan layanan komputasi awan (cloud) untuk militer Israel setelah terungkap adanya penggunaan teknologi perusahaan tersebut dalam praktik pengawasan massal terhadap warga Palestina.

Presiden Microsoft, Brad Smith, mengonfirmasi keputusan itu melalui email internal kepada karyawan pada Kamis (25/9). Ia menegaskan, perusahaan tidak akan menyediakan teknologi untuk mendukung praktik pengawasan massal terhadap warga sipil.

“Kami tidak menyediakan teknologi untuk memfasilitasi pengawasan massal terhadap warga sipil. Prinsip ini berlaku di seluruh dunia dan telah kami tekankan selama lebih dari dua dekade,” kata Smith, sebagaimana dikutip Al-Jazeera.

Langkah ini dilakukan setelah surat kabar The Guardian melaporkan investigasi yang menemukan bahwa Unit 8200 badan intelijen militer Israel menggunakan layanan cloud Microsoft Azure untuk menyimpan rekaman panggilan telepon seluler dalam jumlah besar dari warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza.

Microsoft menyatakan telah memberi tahu Kementerian Pertahanan Israel mengenai penghentian sejumlah langganan tertentu, termasuk akses terhadap penyimpanan cloud dan layanan kecerdasan buatan (AI). Namun, Smith menegaskan layanan keamanan siber Microsoft untuk Israel dan negara lain di kawasan Timur Tengah tetap berjalan.

Keputusan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan dari karyawan dan investor yang menuntut Microsoft mengkaji kembali hubungan bisnisnya dengan operasi militer Israel, terutama sejak agresi ke Gaza pada Oktober 2023.

Agresi tersebut telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina, menghancurkan ratusan ribu rumah dan fasilitas sipil, serta memaksa jutaan orang menjadi pengungsi.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button