
Bujurnews.com, Kaltim – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur menghadirkan terobosan baru dalam menjaring aspirasi masyarakat melalui program Dialog Rakyat, yang digelar di Kantor Bankaltimtara Prioritas. Kegiatan ini dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat seperti mahasiswa, praktisi, dan organisasi kepemudaan.
Andi menjelaskan bahwa Dialog Rakyat menjadi ruang alternatif untuk menyerap aspirasi di luar masa reses, sekaligus memperluas jangkauan komunikasi antara DPRD dan publik. Ia menegaskan bahwa program ini sudah memasuki pelaksanaan ketiga dan akan terus diperluas agar masyarakat bisa menyampaikan keluhan tanpa harus menunggu jadwal reses anggota dewan.
“Konsepnya sederhana: DPRD mendatangi mereka yang tidak sempat didatangi saat reses. Jadi komunikasi tetap berjalan,” ujar Andi.
Dalam penyampaiannya, ia menjelaskan hasil reses sebulan lalu menunjukkan keluhan masyarakat masih didominasi isu pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan. Salah satu tema yang paling sering ditanyakan adalah terkait program beasiswa Gratispol, terutama soal kejelasan mekanisme dan juknis Pergub yang sempat ditunggu banyak warga.
Selain urusan pendidikan, pelayanan BPJS Kesehatan juga menjadi sorotan warga. Banyak masyarakat menilai pelayanan rumah sakit belum merata dan perlu pengawasan lebih ketat. Begitu pula tingginya angka pengangguran di Samarinda yang masih menjadi kekhawatiran masyarakat.
Melalui forum ini, Andi ingin memastikan aspirasi yang muncul dapat dicatat, dianalisis, dan dibawa ke Fraksi Golkar untuk ditindaklanjuti dalam rapat komisi maupun rapat resmi DPRD lainnya. Ia menilai dialog terbuka seperti ini memberikan ruang lebih luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
“Saya ingin mendengar sebanyak-banyaknya. Semua masukan akan kita bawa ke fraksi dan menjadi bahan perjuangan di DPRD,” pungkasnya.
(Adv/Rir)




