Transformasi Kompor Listrik dengan Manfaatkan Tenaga Surya, Veriadiana: Lebih Hemat
SAMARINDA-Problematika di Kalimantan Timur (Kaltim) salah satunya adalah ketersediaan pasokan listrik. Adanya dominasi penggunaan listrik di perkotaan, membuat beberapa desa masih belum bisa menikmati aliran dari PT PLN (Perusahaan Listrik Negara).
Dalam mengatasi problematik tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang mengatakan salah satu opsinya adalah menerbitkan regulasi yang mendorong masyarakat memanfaatkan tenaga surya untuk menunjang aktifitas kesehariannya.
Menurut politisi dari PDI Perjuangan itu, dengan memanfaatkan tenaga surya yang sebenarnya berlimpah di bumi Kalimantan Timur, setidaknya pemerintah dan masyarakat sudah berusaha dapat mewujudkan penerapan energi terbaru.
Veridiana menjelaskan, pembangkit listrik yang tersedia saat ini masih memakai sumber daya energi dari minyak, gas dan batu bara. Padahal, bahan baku jenis pembangkit listrik itu sudah pasti akan mengalami kelangkaan dan harganya pun fluktuasi mengikuti harga kekinian dunia internasional.
Ia menyebutkan, untuk membeli alat kompor listrik yang digunakan seperti yang sudah dipraktekkan di rumahnya, warga hanya merogoh kocek sekira Rp5 juta dan itu sudah dapat digunakan dalam aktivitas sehari-hari. “Kalau kompor listrik ini kan kita beli sekali saja, bisa nyala terus. Ini yang perlu kita dorong ke Pemprov karena sesuai dengan visi misi terkait dengan Kaltim Green,” jelasnya.
Menurut Politikus Dapil Kutai Barat tersebut sudah saatnya masyrakat juga mulai mengurangi pemakaian listrik dari PLN, dengan mengganti sebagian kebutuhan sehari-hari dengan peralatan yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Misalnya kompor listrik dan peralatan memasak lain. “Saya juga sudah memakai alat yang serupa dengan menggunakan PLTS, seperti kompor listrik sudah bisa digunakan, selain itu mengenai biaya menurut saya juga jauh lebih hemat,” pungkas Veridiana. (adv/tw)