Meriahkan Hari Kemerdekaan, Poktan Pelangi Kutim Gelar Lomba Ukir Buah
Bujurnews, Kutai Timur – Kelompok Tani (Poktan) Pelangi Kutim Sejahtera, di Kelurahan Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, memiliki cara unik tersendiri untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78 tahun.
Yaitu dengan menggelar lomba mengukir buah, yang diikuti 19 peserta dari warga Sangatta Utara dan sekitar.
Para peserta diminta untuk menunjukan ketrampilan dalam mengukir buah semangka dan timun.
Lomba tersebut juga dirangkai dengan pasar buah murah mulai hari ini hingga tanggal 31 Agustus 2023 nanti.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman mengapresiasi kegiatan (lomba) yang pertama digelar oleh Poktan Pelangi Kutim Sejahtera tersebut dan meminta agar kegiatan itu digelar secara rutin setiap tahunya. Sebab, di tempat-tempat tertentu seperi hotel dan lain, menyajikan buah-buah yang dihias dengan menarik.
“Alhamdulillah para petani kita di sini mampu untuk menghias dengan baik. Silahhkan menggunakan lahan Pemkab Kutim ini dengan baik, untuk pengembangan tanaman hortikultura. Namun, apabila sewaktu-waktu diminta oleh Pemkab Kutim untuk keperluan pembangunan, ya mau tidak mau harus dikembalikan,” tutur Ardiansyah, Rabu (16/08/2023).
Orang nomor satu di Kutim ini, juga bersyukur karena buah semangka yang dipanen itu rasanya sangat manis.
“Kutim tetap semangat untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Beberapa lokasi juga telah kita canangkan, misalnya di SP 5 Kaliorang untuk tanaman cabe, kemudian Sangatta Selatan bawang merah dan kalau semangka hampir ada di semua wilayah,” ungkapnya.
Panitia Pelaksana Ahmad Badara menyebut, terkait program kegiatan pihaknya telah perluasan pengembangan tanaman hortikultura, para kelompok tani meminjam pakai lahan Pemkab Kutim yang ada di sekitar lokasi itu, yakni seluas 10 hektar dan telah disetujui oleh Bupati Kutim.
“Dengan keperluan untuk menanam tanaman semangka, cabe dan kopi. Namun terkendala dalam pengolahannya, sebab kami petani mandiri. Kami ada bibit, pupuk dan plasti (mulsa), Cuma terkendala pengolahan lahan karena harus menggunakan alat berat,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala DTPHP Kutim Dyah Ratnaningrum membenarkan, bahwa Poktan Pelangi Sejahtera adalah petani-petani yang mandiri. Sebab, belum pernah mendapat bantuan dari dinas terkiat (DTPHP Kutim), mulai dari bibit, pupuk dan sebagainya.
“Untuk tahun ini, kami sudah berencana memberikan bantuan kepada mereka (Poktan Pelangi Kutim Sejatera) berupa pupuk dan cultivator. Sedangkan untuk pengolaan lahannya bisa meminjam di DTPHP Kutim,” ucapnya.(Adv/Dd/Ja)