Gubernur Isran Jelaskan Kaltim Adalah Penghasil Komoditi Ekspor Indonesia
SAMARINDA – Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Kalimantan Timur sejak lama berkontribusi bagi pembangunan dan ekonomi bangsa.
“Kalimantan Timur itu daerah penghasil komoditi ekspor,” kata Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor di hadapan ratusan pimpinan perusahaan di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, baru-baru ini.
Provinsi Kaltim lanjutnya, dikenal provinsi penghasil minyak dan gas bumi (migas), batu bara, juga minyak goreng atau crude palm oil/CPO (perkebunan kelapa sawit).
“Perannya sangat besar untuk memperoleh atau penghasil devisa negara. Dan itu sejak dulu,” tegasnya.
Di mana migas saja tambahnya, dari zaman penjajahan Belanda hingga saat ini terus berproduksi dan memberi hasil bagi bangsa Indonesia.
Selain itu, sejak tahun 70-an sebutnya lagi, Kaltim menjadi penghasil kayu terbesar Indonesia dan hasilnya dikirim ke berbagai negara.
“Bahkan itu yang namanya Gedung Maggala Wanabhakti (Gedung Kementerian Kehutanan) dibangun para pengusaha kayu berasal dari Kaltim, bukan dari APBN. Dan itu, isi interiornya adalah gedung terbaik sampai sekarang,” ungkapnya.
“Jadi Gedung Manggala Wanabhakti itu merupakan sumbangsih para pengusaha dari Kalimantan Timur,” sambungnya.
Berlanjut, sejak tahun 1996 sampai sekarang ujar orang nomor satu Benua Etam ini, Kalimantan Timur terus memberi penghasilan bagi NKRI melalui komoditi batubara.
“Di mana 60 persen hasil batu bara di republik ini berasal dari Kalimantan Timur,” sebutnya.
Karenanya, bagi mantan bupati Kutai Timur ini, dirinya sangat memahami betapa besar peran para pengusaha dalam mendukung pembangunan daerah bahkan membangun tanah air Indonesia.
“Karena itu, ketika saya melaksanakan program pembangunan rumah layak huni, itu bukan hal baru. Sebab sudah dilakukan pengusaha kayu membangun Gedung Manggala Wanabhakti di Jakarta,” jelasnya.
Program pembangunan rumah layak huni menurut Gubernur sangat monumental, sebab kekayaan SDA daerahnya bisa langsung dirasakan masyarakat Kaltim.
“Jadi pengusaha batubara, pengusaha migas, pengusaha perkebunan serta pengusaha bidang lainnya secara bersama-sama meningkatkan kualitas, taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kaltim. Jadi perannya sangat besar menurut saya, sangat besar,” pungkas suami Hj Norbaiti ini.(yans/sul/adpimprov kaltim)