Pekan Depan, Pemkab Kutim Bakal Tinjau Langsung Lokasi Lahan Pembangunan Puskesmas Batu Ampar
Bujurnews, Kutai Timur – Rencana pembangunan Puskesmas di Kecamatan Batu Ampar menemukan kendala, di mana lahan yang dimaksud untuk pembangunan ternyata lokasi produktif milik PT Kiani Lestari.
Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan Kutai Timur mengundang pihak Kecamatan, Dinas PUPR, Badan Pertanahan, Bagian Hukum dan PT Kiani Lestari untuk mendiskusikan permasalahan tersebut agar mencari jalan keluar.
Singkat cerita, rapat yang dipimpin oleh Asisten 1 bagian Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekkab Kutim, Poniso Suryo Renggono membuahkan beberapa poin.
“Pertama saya minta ke bagian hukum agar mengkaji lagi Peraturan Menteri Lingkungan hidup Nomor 8 Tahun 2021 Pasal 95 termasuk aturan-aturan dari sebelumnya untuk dikaji apakah ini kita membangun di lokasi itu sah atau tidak,” ungkapnya kepada awak media, Senin (29/5/2023).
Lebih lanjut, yang dimaksud sah atau tidak terkait kepemilikan, sebab terkait lokasinya sudah jelas oleh Dinas PUPR bahwa lokasi yang dimaksud ialah HPL di luar PT Kiani Lestari.
Selanjutnya, pihaknya juga telah membentuk tim, di mana leading sektornya Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Badan Pertanahan, Kecamatan, Kepala Desa, dan pihak perusahaan untuk bersama-sama meninjau ke lapangan.
“Tanggal 7 Juni 2023 nanti tim ke lapangan, untuk melihat langsung di lapangan, dan hasilnya nanti kita sampaikan ke Pak Bupati bersama dengan kajian hukumnya, karena HPL itu kewenangan daerah, nanti kebijakannya Pak Bupati gimana,” imbuhnya.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinkes Kutim, Bahrani Hasanal menyampaikan pihaknya telah menyediakan anggaran Rp 6 miliar untuk pembangunan Puskesmas di Kecamatan Batu Ampar.
Namun, anggaran tersebut tidak termasuk pengurusan lahan, melainkan hanya diperuntukkan sebagai biaya pembangunan saja sehingga apabila ada persoalan lainnya yang harus diselesaikan, pihak Dinkes tidak bisa memberikan anggaran lebih.
“Sepertini bagus, ada sanggahan, sehingga sebelum dibangun kita bisa klirkan masalah-masalah yang ada, jangan sampai justru sudah dibangun dulu baru nanti ada masalah, itu yang repot,” tandasnya. (Adv/Bjn-02/Ja)