Bupati Kutim Minta Komir Revitalisasi Irigasi di Desa Teluk Singkama dan Danau Redan
Bujurnews, Kutai Timur – Usai melantik 40 orang anggota Komisi Irigasi (Komir) Kutai Timur (Kutim), Bupati Kutai Timur, Ardianyah langusng menugaskan Komir untuk merevitalisasi sistem irigasi yang ada di Kutim.
Orang nomor satu di Kutai Timur itu menaruh harapan Komir Kutim dapat merevitalisasi irigasi yang ada namun tidak berjalan. Salah satunya di Desa Teluk Singkama, di mana sistem irigasinya telah dibuat sedemikian rupa namun tidak berjalan.
“Di Desa Teluk Singkama ada irigasi namun tidak mati tapi tidak hidup, karena sebagain masyarakatnya ada yang masih bertani padi namun ada juga yang sudah bertani sawit,” ungkap Ardiansyah, Kamis (22/6/2023).
Sehingga, irigasi yang telah ada di Desa Teluk Singkama terlihat tidak termanfaatkan dengan baik, akan tetapi infrastruktur pendukung irigasi tersebut masih ada.
Selain itu, di Kecamatan Kaliorang, ada potensi irigasi di dua tempat, pertama irigasi hasil bantuan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan kedua di SP5 Kaliorang yang dibangun oleh Bupati Kutim pertama, Awang Faroek di pinggir jalan poros.
“Tapi seiring berjalannya waktu tidak dilihat lagi, sekarang tidak tahu masih berfungsi atau tidak karena terkait juga dengan debit air yang dikelola,” ucapnya.
“Nah belum lagi kita berbicara irigasi yang ada di Kecamatan Muara Begkal, Kaubun, Kongbeng, dan lain-lain yang tempat-tempat tersebut adalah tempat yang memproduksi padi,” tambahnya
Lebih jauh, ada juga lokasi yang berpotensi untuk pembuatan irigasi baru misalnya di Desa Danau Redan, Teluk Pandan, yang memiliki danau bagus dan besar. Di mana kondisi terkini, danau tersebut tertutup oleh tanaman rumput liar, namun apabila dinormalisasi maka airnya akan kembali memenuhi danau.
Sebab danau yang bagus itu jika sudah dinormalisasi dapat difungsikan sebagai irigasi, untuk usaha rakyat, wisata, dan kebutuhan air. Menurutnya, informasi dari warga sekitar air di dalam Danau Redan tidak pernah kering meskipun musim kemarau.
Oleh sebab itu ia meminta Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim untuk inventarisasi persoalan kebutuhan irigasi di pertanian Kutim.
“Sebagaimana Dinas Pendidikan lalu, yang saya minta inventarisir ke kecamatan-kecamatan sehingga diperoleh data kebutuhan-kebutuhan apa saja yang di lapangan,” terangnya. (Adv/Bjn-02/Ja)