AdvertorialKukar

Pemkab Kukar Dan Tim Perencanaan Regulasi IKN Bahas Riset Lingkungan Dan Budaya Lokal

Foto : Pertemuan Pemkab Kukar dan Tim Perencanaan Regulasi IKN. (Istimewa)

Bujurnews, KUTAI KARTANEGARA – Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Kukar Wiyono menerima kunjungan kerja Tim Perencanaan Regulasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terkait riset rancangan regulasi IKN meliputi lingkungan hingga budaya lokal setempat.

“Ya, secara umum wilayah kabupaten Kutai Kartanegara di IKN dengan luasan sekitar 250 Ha, meliputi empat kecamatan dan lebih luas dibandingkan dengan PPU yang hanya satu kecamatan dengan posisi pembangunan inti Istana Negara,” katanya.

Kendati demikian, pendapatannya Kukar sampai saat ini masih ditopang dari SDA seperti minyak, batu bara, gas dan perkebunan kelapa sawit. Kutai Kartanegara merupakan wilayah lumbung pangan terbesar di Kalimantan Timur.

“Adapun industri hilirisasi di Kukar masih terbilang kurang dan semoga dengan terbangunnya IKN di Kalimantan Timur, Kukar sebagai mitra IKN dapat merasakan dampak dari pembangunan, terutama infrastruktur yang masih belum secara khusus memperpendek jarak ke IKN. Untuk itu, pemkab Kukar berharap melalui tim perancang regulasi IKN dapat dibantu dalam percepatan akses infrastruktur, sehingga memudahkan giat ekonomi kemasyarakatan dan berdaya saing,” pinta Wiyono.

Sementara itu Ketua Rombongan Tim Riset IKN Ida Bagus Wyasa Putra menyambut baik atas apa yang digambarkan melalui selayang pandang Kutai Kartanegara sebagai bahan bagi tim perancang regulasi IKN dengan mengumpulkan dan menggali informasi mulai dari sektor lingkungan hingga kearifan budaya lokal di Kutai Kartanegara sebagai bagian penting dalam perancangan regulasi IKN.

“Tentunya informasi awal ini akan memberikan gambaran dalam melakukan riset di Kukar, sehingga dampak dari IKN dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kaltim khususnya Kutai Kartanegara sebagai mitra IKN,” ucapnya.

Terkait dengan pengumpulan informasi dan bahan riset, Ida Bagus meminta agar dapat difasilitasi dalam memudahkan gali informasi mulai dari isu lingkungan hingga budaya lokal yang ada.

“Riset ini sudah dimulai sejak awal Oktober 2023 dengan menyusun kajian rancangan riset bersifat normatif dan riset empiris. Ya progresnya sudah mencapai 50 persen secara normatif dan riset empirisnya akan berakhir di akhir November 2023,” tutupnya. (Kar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button