
Bujurnews, Kutai Timur – Penanganan kasus stunting di Kutai Timur menjadi fokus tidak hanya bagi pemerintah kabupaten, tetapi juga keterlibatan aktif kecamatan dan desa dalam upaya menanggulangi masalah ini.
Di Kecamatan Sangatta Utara, tercatat sekitar 180 anak yang mengalami gejala stunting, mendorong pihak terkait untuk menetapkan program prioritas di bidang kesehatan.
“Belum ditetapkan positif stunting, tapi itu sudah terindikasi gejala stunting, nah untuk tahun ini kami jadikan program prioritas di bidang kesehatan,” ucap Camat Sangatta Utara, Hasdiah Dohi, Kamis (1/2/2024).
Hasdiah menjelaskan bahwa meskipun belum ada penetapan resmi terkait kasus stunting, namun gejala tersebut sudah terindikasi.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya akan meningkatkan operasional fasilitas dapur sehat serta melakukan pendampingan di tingkat kelurahan untuk menangani permasalahan stunting secara efektif.
“Ini termasuk rencana penambahan gizi bagi anak-anak yang terdampak gejala stunting melalui program dapur sehat,” ungkap Hasdiah.
Harapannya, dengan program-program prioritas ini, angka stunting di wilayah kecamatan dapat berkurang. Dengan alokasi anggaran yang memadai di Kutai Timur, diharapkan penanganan kasus stunting dapat segera terwujud dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan anak-anak di daerah tersebut.
“Dengan usulan itu, kita melihat anggaran di Kutim ini memadai, sehingga kami berharap kasus stunting tersebut dapat segera terselesaikan,” jelasnya.(adl/ja)