Bujurnews, Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Timur) menyelenggarakan festival adat budaya Dayak Wahea, dengan nama Festival Long Plai di Kecamatan Muara Wahau.
“Festival ini telah berlangsung selama satu bulan lebih, dimulai dari tanggal 15 Maret 2024 dan akan mencapai puncaknya pada tanggal 20 April 2024,” ucap Staf Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kutim, Wahyu Ramadhana.
Wahyu menjelaskan, Festival Long Plai merupakan ritual adat suku Dayak Wahea setelah panen raya. Ritual ini kemudian dikemas dalam sebuah festival yang meriah oleh Pemkab Kutim.
“Festival budaya ini telah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Berbagai rangkaian acara yang menampilkan budaya adat Dayak Wahea di Kutai Timur akan memeriahkan festival ini,” jelasnya.
Wahyu mengungkapkan bahwa meskipun festival ini telah berjalan selama satu bulan, namun masih terdapat kendala dalam hal promosi.
“Tahun ini kami ditantang oleh kementerian untuk menunjukkan perubahan signifikan dari segi jumlah pengunjung,” ujarnya.
Oleh karena itu, Dinas Pariwisata Kutim akan terus menggandeng media lokal dan nasional untuk mempromosikan Festival Budaya Long Plai ini. Tujuannya tidak hanya untuk meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga untuk menarik lebih banyak wisatawan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Wahyu optimis bahwa persiapan puncak acara Festival Budaya Long Plai telah matang dan berharap festival ini dapat dikenal dan dikenang oleh seluruh masyarakat Indonesia.
“Festival ini sudah dikenal oleh beberapa masyarakat internasional, namun belum secara luas. Kami berharap festival tahunan ini dapat diketahui lebih luas lagi,” harapnya.(Adv/adl/ja)
